Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur mendorong agar layanan di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) Pare bisa lebih baik lagi.
Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengemukakan, dalam memberikan pelayanan memang harus imbang antara fasilitas dengan sumber daya manusia (SDM).
“Saya percaya pelayanan kesehatan terbaik lahir dari kombinasi antara fasilitas yang memadai dan sumber daya manusia yang berkomitmen sepenuh hati,” katanya saat meresmikan gedung baru RSKK Pare, Senin.
Ia juga menambahkan saat ini tantangan tidak mudah. Misalnya untuk pasien kelas tiga dari sebelumnya antara 6-10 pasien satu ruangan, kini menyesuaikan empat pasien per ruangan.
Untuk itu, kata dia, memang diperlukan sarana yang baik. Dengan adanya pembangunan gedung baru di RSKK tersebut merupakan salah satu jawaban untuk memenuhi amanat sekaligus untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Ia pun berharap gedung baru ini benar-benar dirawat sehingga bisa melayani pasien dengan lebih baik lagi.
Direktur RSKK dr. Gatut Rahardjo menambahkan gedung yang baru diresmikan itu diberi nama Gedung Airlangga yang terdiri atas tiga zona gedung, yakni gedung A, B, dan C yang saling terintegrasi. Selain untuk perawatan pasien mulai dari kelas 1-3 serta VIP, ada juga untuk pelayanan katerisasi jantung.
fasilitas tersebut guna menjawab kebutuhan penanganan penyakit jantung yang akhir-akhir ini terus meningkat.
Tak hanya itu, nantinya penanganan lain seperti kanker juga bisa dilakukan di rumah sakit ini. Sehingga, untuk mendukung itu tenaga medis baik dokter termasuk perawat kini telah mengikuti pendidikan lanjutan.
“Harapannya ke depan tidak perlu dirujuk lagi (ke rumah sakit lain),” kata Gatut.
Dia menambahkan, saat ini RSKK memiliki total 323 tempat tidur untuk semua kelas termasuk penambahan kamar rawat inap kelas tiga sebanyak 120 tempat tidur yang berada di Gedung Airlangga tersebut.
Ia menambahkan, untuk pembangunan gedung tersebut dari RS memanfaatkan dana dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) sebesar Rp160 miliar. Dana tersebut masih belum termasuk fasilitas yang ada di dalam gedung.
"Anggaran fisik konstruksi dari BLUD sekitar Rp160 miliar. Ini adalah dana yang hasilnya dilaporkan rumah sakit ke APBD dan pengelolaan di rumah sakit. Itu Rp160 miliar belum dengan isinya. Namun, kami boleh kerja sama dengan pihak ketiga," kata dia.
Dalam kegiatan itu juga dilakukan penyerahan SK pengangkatan pegawai tetap BLUD RSKK sebanyak 107 orang.
Secara total di RSKK terdapat sekitar 300 tenaga kesehatan dan nontenaga kesehatan. Sedangkan untuk dokter terutama spesialis banyak yang kontrak.
