Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Jawa Timur tahun ini memberikan bantuan bibit tembakau kepada petani sebagai upaya untuk mendukung peningkatan produksi tembakau di wilayah itu.
"Bantuan bibit tembakau tahun ini di 15 titik se-Kabupaten Sumenep," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep Chainur Rasyid di Sumenep, Jawa Timur, Jumat.
Menurut Rasyid, bantuan bibit tembakau kali ini bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Sumenep pada tahun anggaran 2025 ini senilai Rp6,7 miliar.
"Dana sebesar Rp6,7 miliar ini dialokasi melalui DKPP Kabupaten Sumenep," katanya.
Rasyid menuturkan pada tahun anggaran 2025 ini Kabupaten Sumenep menerima Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau sebesar Rp62 miliar lebih.
Dari dana itu sebesar Rp6,7 miliar pemanfaatannya disalurkan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dan salah satunya digunakan untuk membantu bibit tembakau petani tembakau pada musim tanam 2025.
Selain untuk pengadaan bibit, DKPP Sumenep juga memberikan bantuan alat mesin pertanian dan melakukan pengeboran di sejumlah desa rawan kekeringan dan kekurangan air bersih.
"Hanya saja, untuk bantuan bibit tembakau tahun ini lebih sedikit dibanding tahun 2024," katanya.
Rasyid menuturkan pada tahun 2024, bantuan bibit tembakau bagi petani tersebar di 30 titik, sedangkan pada tahun anggaran 2025 di 15 titik.
"Volume bantuan berkurang, karena karena keterbatasan anggaran,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan data DKPP Pemkab Sumenep, luas areal tanam tembakau di Kabupaten Sumenep mencapai 14 ribu hektare dari total potensi lahan yang mencapai 21 ribu hektare.
