Bojonegoro (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan sosial senilai Rp6,748 miliar kepada buruh rokok dan masyarakat Bojonegoro dalam kunjungannya ke PT Kareb Alam Sejahtera, Kamis.
“Semoga penyaluran BLT hari ini bisa meringankan beban ekonomi buruh pabrik rokok dan bisa memenuhi kebutuhan dasar Bapak/Ibu panjenengan semua,” ujar Khofifah saat menyapa ribuan buruh di mitra produksi sigaret (MPS) Dander, Desa Ngumpakdalem, Bojonegoro.
Dalam kegiatan tersebut, Khofifah juga menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai Rp804 juta bagi 607 buruh pabrik rokok, yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT).
“BLT ini menghadirkan harapan dan bantuan ekonomi yang lebih baik serta meningkatkan motivasi kerja dan kesejahteraan buruh rokok,” katanya.
Pada kesempatan itu, Khofifah juga menyerahkan bansos program keluarga harapan (PKH) Plus senilai Rp3,488 miliar untuk 1.724 lansia tak mampu, serta bantuan lainnya, seperti ASPD Rp439 juta bagi 122 penyandang disabilitas, Kartu Indonesia Pintar (KIP) PPKS Jawara Rp84 juta, dan bansos eks PPKS Jawara Rp30 juta.
Turut diserahkan alat bantu mobilitas senilai Rp138 juta bagi lansia dan disabilitas, serta BOP dan tali asih senilai Rp733 juta untuk SDM PKH Plus, pendamping disabilitas, TKSK, dan Tagana.
Adapun bantuan dari Dinas PMD Jatim, antara lain untuk BUMDesa Rp400 juta, Desa Berdaya Rp300 juta, dan Jatim Puspa Rp371 juta.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga melakukan peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nur Khofifah di area MPS Dander.
“Komitmen membangun masjid ini simbol cinta bagi masyarakat Bojonegoro dan penguatan keberseiringan antara spiritualitas dan produktivitas,” tuturnya.
Direktur PT Kareb Alam Sejahtera, Sriyadi Purnomo menyampaikan apresiasi atas perhatian Gubernur dan menjelaskan bahwa MPS Dander merupakan unit usaha yang baru berdiri pada Januari 2024 dan kini memiliki 3.000 buruh, mayoritas perempuan.
Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah menyebut Khofifah sebagai inspirasi dalam penyaluran bansos yang berpihak pada kelompok rentan. Hal itu mendorong Pemkab mengadopsi program serupa dalam anggaran perubahan.
Kepala Dinas Sosial Jatim Restu Novi Widiani menambahkan sekitar 90 persen penerima manfaat BLT di MPS Dander adalah perempuan, sejalan dengan kepedulian Gubernur terhadap perempuan sebagai penggerak ekonomi keluarga.