Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan nilai tukar (kurs) menguat seiring kekhawatiran investor terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) pajak Amerika Serikat (AS) yang baru.
“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS, dimana indeks dolar melemah ke level terendah sejak Februari 2022 oleh kekhawatiran RUU pajak Trump yang berpotensi membawa defisit 3.3 triliun dolar AS,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Mengutip Xinhua, Senat AS telah meloloskan RUU pemotongan pajak besar Presiden AS Donald Trump yang menandai langkah prosedural utama menuju pengesahan aturan tersebut sebelum reses pada 4 Juli mendatang.
RUU itu yang setebal 940 halaman dengan judul “One Big Beautiful Bill Act", disetujui dalam pemungutan suara dengan skor 51-49.
Aturan baru ini untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017, memotong pajak lainnya, serta meningkatkan pengeluaran militer dan keamanan perbatasan, sekaligus mengimbangi kerugian pendapatan melalui pemotongan besar-besaran pada Medicaid, kupon makanan, energi terbarukan, hingga program kesejahteraan sosial lainnya.
Setelah pemungutan suara, para senator kemungkinan akan menghadapi debat dan proses amandemen yang panjang di hari-hari mendatang. Setelah RUU tersebut lolos di Senat, maka RUU tersebut akan kembali ke DPR AS untuk pemungutan suara terakhir sebelum menuju Gedung Putih.
“Pajak korporasi yang lebih rendah menurunkan penerimaan negara. RUU ini dianggap investor menguntungkan rekan-rekan pendukung dia,” ujar Lukman.
Selain itu, persoalan penundaan kesepakatan tarif yang akan berakhir pada 9 Juli semakin menekan dolar AS.
“Tarif apabila tidak ditunda akan lebih membuat dolar anjlok, tidak ada informasi untuk itu. Selama penundaan 90 hari, AS hanya berhasil mencapai kesepakatan dengan Inggris, itu pun dianggap merugikan Inggris, belum ada satu negara pun yang mendekati kesepakatan karena permintaan AS yang cenderung tidak rasional,” ungkap dia.
Berdasarkan faktor faktor tersebut, kurs rupiah diprediksi berkisar Rp16.100-Rp16.200 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa pagi di Jakarta menguat sebesar 56 poin atau 0,34 persen menjadi Rp16.182 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.238 per dolar AS.