London - Sebanyak empat mahasiswa ITB mengikuti "London International Youth Science Forum", sebuah even tahunan yang berlangsung selama dua minggu yang diselenggarakan di Imperial College London dari tanggal 16-30 Agustus mendatang. "Kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang berumur 17-21 tahun dari 50 negara," ujar Ketua delegasi Indonesia Agung Bimo Listyanu kepada ANTARA, Jumat. Dikatakannya para peserta berkesempatan untuk mempersentasikan hasil penelitiannya dalam Science Bazaar yang merupakan salah satu bagian dari even ini. Menurut Agung Bimo Listyanu , kegiatan LIYSF meliputi kuliah umum tentang sains dan aplikasi, demonstrasi sains oleh ilmuwan dunia, kunjungan ke laborarium, universitas unggulan, dan situs-situs sains di London. Dikatakannya di ITB, kordinator dan pembimbing untuk acara ini adalah Fida Madayanti Warganegara dan Muhamad A. Martoprawiro. Himpunan profesi sains di Indonesia yaitu Himpunan Kimia Indonesia (HKI), Himpunan Fisika Indonesia (HFI), dan Himpunan Astronomi Indonesia (HAI) yang mengirimkan empat mahasiswa ITB atas nama delegasi Indonesian Science and Math Societies (ISMS). Mahasiswa tersebut adalah Agung Bimo Listyanu (Teknik Geofisika), Ajeng Larasati ( Teknik Sipil), Bayu Permana Putra (Teknik Geofisika), dan Raisha Iqvari (Teknik Industri). Delegasi ISMS di sponsori Pertamina Foundation dan Bank Indonesia. Penelilitian delegasi ISMS yang akan dipresentasikan dalam forum masing masing Agung Bimo di bidang Gravity and Magnetic Method to Model the Magma Intrusion Body in Mount Parang, Karang Sambung, Central Java, Indonesia. Sementara Ajeng Larasati: The Application of Lightweight Concrete for School Building's Construction in The Village dan Bayu Permana untuk Application of Seismic Refraction Method on LIPI Campus Karang Sambung, Central Java, Indonesia. Sedangkan Raisha Iqvari di bidang Designing a Performance Appraisal for Low Class Hotel in Bandung, Indonesia using Balanced Score Card and 360-degree Feedback (Object: Bumi Sawunggaling Hotel). Sementara itu Atase Pendidikan KBRI London T.A.Fauzi Soelaiman mengatakan senang sekali para mahasiswa aktif secara internasional sebelum mereka lulus. Sayangnya hanya empat mahasiswa yang ikut, padahal tahun lalu ada delapan orang mahasiswa , ujarnya. Dikatakannya kehadiran para mahasiswa di Inggris akan membuka wawasan dan jaringannya sejak dini. Selain itu, mereka juga dapat mengunjungi beberapa universitas terbaik dunia di Inggris untuk memantapkan pilihan mereka dalam studi lanjut kelak, demikian Fauzi Soelaiman.(*)
Mahasiswa Indonesia Ikuti Forum "London Youth Science"
Jumat, 17 Agustus 2012 20:02 WIB