Roti bebas pengawet ?! Begitulah roti yang dibikin lima mahasiswa Jurusan Teknobiologi Universitas Surabaya (Ubaya). Bahkan, roti tanpa bahan pengawet yang disebut "sourdough" atau roti asam itu lebih awet dari roti berbahan pengawet!. "Kalau roti berbahan pengawet itu bisa bertahan hingga tiga hari, namun roti buatan kami bisa bertahan hingga 5-6 hari," ucap anggota tim, Febriani Valentine. Kok bisa ?! "Karena bahan-bahan yang ada mengandung rasa asam dan ada bakteri asam laktat di dalamnya," ungkapnya. Bahan bakunya pun tidak jauh berbeda dengan roti pada umumnya yang berbahan dasar tepung terigu, sebab "sourdough" juga ada tepung terigunya. Bedanya, ada tambahan tepung bekatul, kacang tunggak (tolo), dan ragi kefir grains. "Jadi, bahannya alami dan asli Indonesia yakni kacang tunggak, ya cukup kaya gizi," tuturnya, didampingi empat rekannya, Yuwono Njotowidjojo, Prilla Linggaryani Suryaatmaja, Dewi Christanti Trisulo, dan Meliawati di kampus setempat (15/8/2012). Bagaimana cara pembuatannya? "Mudah, karena semua bahan tinggal diaduk dengan 'mixer', lalu didiamkan selama belasan jam hingga mengembang," tukasnya. Hanya saja, kalau dengan ragi kefir grains perlu waktu 12 jam untuk didiamkan hingga mengembang, sedangkan kalau dengan ragi impor dari AS justru perlu waktu 16 jam. Tentang dua jenis ragi itu ada ceritanya. "Kami sempat kesulitan mencari pengganti ragi sebagai pengembang yang cocok untuk kedua jenis tepung yang digunakan (tepung terigu dan tepung bekatul)," ulasnya. Hasil uji coba sejumlah bahan itu, tim mahasiswi yang menjadi juara favorit PIMNAS XXV-2012 itu akhirnya menemukan perbandingan tepung terigu, tepung bekatul, dan kacang tunggak (kacang beras/tolo) yang ideal, yakni 8:1:1. "Sourdough juga dapat dijadikan alternatif makanan bagi penderita autis, karena penderita autis itu `bermasalah` dengan tepung terigu yang berkadar protein tinggi, sedangkan Sourdough ada paduan tepung terigu, tepung bekatul, dan kacang tunggak yang merupakan protein nabati," kilahnya. Lebih dari itu, roti asam untuk pengganjal rasa lapar itu tidak mengandung pengawet, sehingga zat-zat kimia yang negatif tidak menggunung di dalam tubuh manusia. Mau mencoba?!. (*)
Berita Terkait

Mahasiswa Ubaya Ciptakan Roti Tanpa Bahan Pengawet
15 Agustus 2012 16:01

Tulungagung Awasi Peredaran Cabai Impor Antisipasi Bahan Pengawet
4 Maret 2017 17:12

Disperindag Magetan Temukan Kandungan Boraks Pada Makanan
18 September 2015 19:24

Ubaya dorong mahasiswa berinovasi dan berwirausaha berbasis teknologi
4 Juni 2025 18:29

Mahasiswa Ubaya ubah ratusan kantong teh bekas jadi media lukis
20 Mei 2025 20:36

Wamendiktisaintek resmikan Center for Aging Wellness dan Ubaya LIFe
20 Maret 2025 19:01

Ubaya kukuhkan tiga guru besar baru guna perkuat riset dan inovasi
27 Februari 2025 17:24

BEM Ubaya tampilkan kostum dari Angpao saat Sincia Run 2025
11 Februari 2025 18:30