Permintaan Kredit Rumah "PUMKB" Jamsostek Tinggi
Senin, 13 Agustus 2012 20:45 WIB
Kediri - Permintaan kredit perumahan lewat program pinjaman uang muka perumahan kerja sama bank PT Jamsostek (Persero) Cabang Kediri, Jawa Timur, cukup tinggi hingga mencapai 70 pemohon selama 2012.
"Dari laporan yang masuk ke kami, mulai awal tahun sampai Juli 2012 mencapai 70 pemohon dan itu melebihi target kami yang hanya 15 pemohon," kata Kepala PT Jamsostek cabang Kediri Yamin Pahlevi di Kediri, Senin.
Ia mengatakan, saat ini dari pengajuan 70 pemohon untuk program PUMKB tersebut sudah 40 pemohon yang disetujui untuk diajukan dalam program tersebut. Mereka mendapatkan kucuran dana dari BTN, bank yang bekerjasama untuk program perumahan tersebut. Total dana yang dikucurkan sudah sekitar Rp750 juta.
Menurut dia, minat peserta Jamsostek saat ini cukup tinggi. Mereka bukan hanya bisa mendapatkan berbagai macam jaminan sesuai dengan asuransi sosial yang dipilih tersebut, baik kesehatan maupun hari tua, namun juga bisa memanfaatkan untuk pengajuan dana guna pembuatan rumah.
Nominalnya tambah dia juga cukup besar. Untuk mereka yang mendapatkan gaji atau upah UMK (upah minimum kabupaten) sekitar Rp800 ribu sampai Rp5 juta bisa mendapatkan dana sampai Rp20 juta, untuk gaji Rp5 juta sampai Rp10 juta bisa mendapatkan dana sampai Rp35 juga, dan yang mendapatkan dana Rp10 juta ke atas bisa mendapatkan dana sampai Rp50 juta.
"Syarat pengajuan cukup mudah yaitu menjadi peserta Jamsostek minimal satu tahun. Mereka bisa mengajukan ke Jamsostek dan akan disurvei oleh bank," ucapnya.
Ia juga mengatakan, untuk bunga yang diterapkan bagi peserta Jamsostek yang mengajukan dana lewat program PUMKB tersebut, cukup murah hanya 3 persen per tahun. Namun, ia tidak mengetahui dengan pasti berapa bunga yang diberikan oleh pihak bank dan hanya mengetahui batasan maksimal pinjaman adalah 10 tahun.
Jumlah peminat, menurut Yamin juga semakin tinggi. Pada 2010 lalu, terdapat 32 pemohon yang disetujui dengan total anggaran sekitar Rp640 juta dan meningkat pada 2011 dengan 41 pemohon dengan total anggaran Rp830 juta.
Pihaknya berharap, para pemilik perusahaan mengikutkan para pegawainya dengan program Jamsotek. Masa depan mereka menjadi lebih terjamin karena mendapatkan jaminan sosial dari program yang diikuti tersebut. (*)