Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya memastikan pendaftaran sekolah tanpa antrean dan transparan saat pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di daerah itu.
"Kami ingin memastikan kelancaran dan transparansi pelaksanaan SPMB di Kota Surabaya. Kami ingin memastikan kesiapan posko konsultasi dan sistem pendaftaran calon siswa baru berbasis digital tersebut," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di sela peninjauan pelaksanaan SPMB di SDN Kaliasin I dan SMPN 6 Surabaya, Rabu.
Di SDN Kaliasin I, Wali Kota Eri meninjau Posko Konsultasi SPMB yang disediakan untuk membantu orang tua siswa dalam proses pendaftaran sekolah.
Ia menegaskan bahwa seluruh proses pendaftaran, terutama untuk jenjang SMP wajib dilakukan secara daring menggunakan Personal Identification Number (PIN) agar tidak terjadi penumpukan dan antrean di sekolah.
"Saya sudah minta dinas pendidikan untuk memastikan agar tidak ada antrean, tidak ada orang tua yang kebingungan. Semua sudah kami siapkan berbasis digital agar mudah diakses dari rumah," tuturnya.
Ia mengapresiasi keterlibatan para guru kelas 6 SD yang turut memantau dan memastikan bahwa semua siswanya telah memiliki PIN untuk mendaftar ke jenjang berikutnya.
"Langkah ini penting untuk menjamin tidak ada siswa yang tertinggal dalam proses SPMB. Harapannya, suasana di SD dan SMP tetap kondusif, tidak panik, dan semua berjalan secara transparan," ucapnya.
Sedangkan di SMPN 6 Surabaya, Wali Kota Eri mengecek kesiapan fasilitas komputer dan tenaga pendamping yang disiapkan di posko konsultasi SPMB.
Menurutnya, digitalisasi layanan publik di Surabaya harus menjadi standar, termasuk dalam sistem penerimaan murid baru.
"Kalau sudah pakai sistem digital tidak perlu lagi antre, tidak perlu datang jauh-jauh. Kalaupun ada kesulitan, bisa datang ke posko konsultasi di sekolah terdekat. Di sana ada guru yang siap membantu," katanya.