Banyuwangi - Peserta kontes Miss Coffee Internasional 2012 dari 26 negara dijadwalkan melakukan kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada pertengahan Oktober mendatang. Salah satu juri kontes kopi internasional asal Banyuwangi Setyawan Subekti kepada ANTARA di Banyuwangi, Jumat, mengatakan, kunjungan Miss Coffee mancanegara itu dilakukan di sela-sela berlangsungnya kegiatan festival kopi internasional di Bali. "Mereka dijadwalkan berkunjung selama dua hari di Banyuwangi pada 18-19 Oktober," kata pemilik Sanggar Kopi Genjah Arum di Desa Kemiran, Kecamatan Glagah, Banyuwangi, tersebut. Menurut dia, Kabupaten Banyuwangi mendapat kehormatan untuk dikunjungi duta-duta kopi cantik dari belahan dunia, karena daerah ini merupakan salah satu penghasil kopi terbesar di Jatim dan Indonesia. Selama berada di Banyuwangi, ke-26 Miss Coffee itu akan melakukan sejumlah kegiatan, seperti meninjau areal perkebunan kopi dan mengunjungi Sanggar Kopi Desa Kemiren untuk belajar cara menyangrai dan meracik kopi. "Ini kesempatan berharga untuk lebih memperkenalkan produk kopi Indonesia ke dunia internasional, meskipun sebenarnya kualitas kopi kita sudah sangat dikenal dan diakui di dunia," kata Iwan (panggilan Setyawan Subekti). Setyawan Subekti yang merupakan tester sekaligus juri berbagai kontes kopi internasional, rencananya juga menjadi salah satu juri pada festival kopi dunia di Bali mendatang. Pada kontes Miss Coffee 2012, tuan rumah Indonesia akan diwakili Putu Anandita Wardani asal Bali, yang terpilih sebagai Miss Coffee Indonesia pada awal Juni lalu. Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan kehadiran Miss Coffee dari berbagai negara itu untuk memperkenalkan pariwisata dan berbagai potensi daerah lainnya ke dunia internasional. "Saat ini kami sedang gencar-gencarnya menarik calon investor lokal dan asing untuk berinvestasi di Banyuwangi, termasuk sektor pariwisata. Kami berencana mengembangkan ecotourism," katanya. Sebelumnya pada Desember 2011, Pemkab Banyuwangi menggelar Festival Sangrai Kopi yang diikuti sebanyak 270 warga suku Osing di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, yang tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). (*)
Miss Coffee dari 26 Negara Kunjungi Banyuwangi
Jumat, 27 Juli 2012 21:10 WIB