Situbondo (ANTARA) - Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jember, Jawa Timur mencatat kinerja keuangan di Kabupaten Situbondo mengalami penurunan dibandingkan daerah lain di wilayah eks Karesidenan Besuki dan Lumajang (Sekar Kijang) yang meliputi Situbondo, Jember, Bondowoso, Banyuwangi, dan Lumajang.
"Jadi khusus Situbondo kinerja keuangannya sedikit mengalami penurunan dibandingkan daerah lain di wilayah Sekar Kijang," kata Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan pada Kantor OJK Jember, Inggit Mawarsih Puspita Sari saat kegiatan evaluasi kinerja BPR/BPRS semester II tahun 2024 di Situbondo, Kamis.
Dari hasil evaluasi kinerja Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPR/BPRS) semester II 2024, katanya, OJK Jember merekomendasikan agar lembaga jasa keuangan khusus Situbondo melihat kembali portofolio kredit dan mencoba sektor-sektor lain yang bisa dijajaki penyaluran kreditnya.
Selain itu, lanjut Inggit, lembaga jasa keuangan juga sembari melakukan analisis yang tepat sesuai ketentuan guna memitigasi adanya kredit macet.
"Untuk kredit macet Bank Perkreditan Rakyat maupun Bank Perkreditan Rakyat Syariah di wilayah Sekar Kijang rata-rata sama, yakni di atas 10 persen," katanya.
Sementara itu, Kepala OJK Jember Mohammad Mufid menambahkan, pihaknya selain melaksanakan kegiatan evaluasi kinerja BPR/BPRS juga evaluasi kinerja Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKM/LKMS) Triwulan I tahun 2025 di wilayah kerjanya.
Menurut dia, dalam kegiatan itu juga dilaksanakan pendidikan bagi pegawai BPR/BPRS di wilayah kerja OJK Jember, yang tujuannya agar pegawai dan pengurus BPR memiliki kapasitas yang baik serta pemahaman terhadap regulasi yang lebih memadai, sehingga mereka memiliki kemampuan mengelola BPR dengan baik.
"Kalau tujuan evaluasi kinerja adalah, kami ingin melihat bagaimana pencapaian kinerja dari BPR/BPRS dan permasalahannya, sehingga ke depa lebih baik," kata Mufid.
OJK mencatat bahwa kinerja BPR/BPRS di wilayah Sekar Kijang per 31 Desember 2024 menunjukkan pertumbuhan positif dengan total aset Rp2,61 triliun tumbuh 0,91 persen.
Dana pihak ketiga Rp1,91 triliun (tumbuh 0,49 persen), dan kredit Rp1,86 triliun (tumbuh 2,33 persen), dengan penyaluran kredit BPR/BPRS kepada UMKM mencapai 81 persen dari total kredit (45 persen usaha mikro, 19 persen usaha kecil, 17 persen usaha menengah).
Sebaran penyaluran kredit di lima kabupaten wilayah Sekar Kijang masih didominasi oleh sektor perdagangan besar dan eceran serta sektor pertanian, perburuan dan kehutanan, sejalan dengan potensi ekonomi wilayah yang berbasis pada perdagangan dan pertanian.
OJK catat kinerja keuangan di Situbondo turun dibanding daerah lain
Kamis, 22 Mei 2025 21:01 WIB

Kepala OJK Jember Mohammad Mufid didampingi Kepala Bagian Pengawasan Lembaga Jasa Kauangan Inggit Mawarsih PS memberikan keterangan. Kamis (22/5/2025). ANTARA/Novi Husdinariyanto