Puluhan Pedagang Wisata Trenggalek "Banting" Usaha
Jumat, 20 Juli 2012 21:52 WIB
Trenggalek - Puluhan pedagang aneka makanan-minuman serta cinderamata di sekitar obyek wisata Pantai Pasir Putih, Kabupaten Trenggalek, memilih "banting" usaha sementara selama bulan Ramadan, akibat menurunnya tingkat kunjungan wisatawan ke daerah tersebut.
"Setiap puasa, kebanyakan pedagang memilih tutup dulu karena pendapatan mereka biasanya menurun," ujar Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kabupaten Trenggalek, Sudarminto, Jumat.
Alih mata pencaharian itu tidak hanya dilakukan oleh para pedagang asongan yang biasa berjualan aneka makanan dan ikan asap di pinggir-pinggir jalan menuju Pantai Karanggongso (Pasir Putih), tetapi juga dilakukan belasan pedagang yang memiliki lapak/kios permanen.
Hampir semua kios di salah satu obyek wisata terbesar di Kabupaten Trenggalek itu mulai tutup, meski awal puasa menurut versi pemerintah baru dimulai, Sabtu (21/7)
Menurut pengakuan sejumlah pedagang, mayoritas dari mereka saat ini memilih bekerja di perkebunan atau di sekitar hutan untuk memetik bunga cengkeh.
"Ada juga yang merantau ke luar kota sampai menjelang lebaran, tapi kebanyakan masih beraktivitas di sekitar sini saja selain berjualan di (Pantai) Pasir Putih," tambah Anas Sururi, salah seorang pedagang.
Tren alih mata pencaharian sementara tidak hanya terjadi di sekitar Pantai Karanggongso yang terkenal dengan pasir putih serta ombaknya yang landai, tetapi juga terasa di Pantai Prigi yang hanya berjarak sekitar dua kilometer, serta Pantai Pelang di Kecamatan Panggul.
Penurunan drastis tingkat kunjungan wisatawan ditengarai menjadi penyebab utama banyaknya pedagang yang "banting stir" dengan menggeluti pekerjaan kasar ataupun menjadi buruh perkebunan.
Tradisi "ngabuburit" atau jalan-jalan sore dirasa tidak cukup membantu karena kebanyakan pengunjung pantai menjalankan ibadah puasa dan hanya menghabiskan waktu di pantai sambil menunggu jam berbuka, hingga bedug magrib menjelang. *