Kenaikan Harga Bahan Pokok Akibat Tingginya Permintaan
Jumat, 20 Juli 2012 13:01 WIB
Madiun - Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata (Diskoperindagta) Kabupaten Madiun menilai kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di wilayahnya akibat tingginya permintaan konsumen di pasaran.
"Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, kenaikan harga sejumlah bahan pokok disebabkan karena permintaan konsumen yang tinggi dalam sebulan terakhir," ujar Kepala Seksi Perdagangan, Diskoperindagta Kabupaten Madiun, Agus Sujudi kepada wartawan, Jumat.
Namun, tambahnya, hal ini tidak terjadi di Kabupaten Madiun saja, tapi juga di seluruh Indonesia.
Menurut dia, meski harga sedang naik, namun kenaikan harga tersebut masih berada dalam batas wajar dan dapat diterima oleh masyarakat atau konsumen.
Pihaknya membenarkan menjelang bulan Ramadhan dan selama Ramadhan ini, permintaan konsumen terhadap sejumlah komoditas sangat tinggi. Keadaan ini diperkirakan akan berlangsung hingga hari raya Idul Fitri mendatang.
Berdasarkan hasil survei di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Madiun, yakni Pasar Pagotan, Pasar Dolopo, dan Pasar Caruban, komoditas yang mengalami kenaikan harga signifikan adalah daging sapi, daging ayam potong, dan telur ayam ras.
Dimana, harga daging ayam naik dari kisaran Rp22.000 Rp23.000 per kilogram menjadi Rp25.000 perkilogram. Daging sapi yang sebelumnya stabil pada Rp60.000 perkilogram, kini naik berkisar antara Rp65.000 hingga Rp70.000 perkiogram dan telur ayam ras naik dari Rp14.000 per kilogram ke kisaran Rp17.000 hingga Rp18.000 perkilogram.
"Meski naik, kenaikan harga tersebut masih wajar dan bisa diterima oleh konsumen. Apalagi, harga beras cenderung stabil dan gula mulai turun saat ini," kata Agus Sujudi.
Ia mengaku, tidak dapat menghentikan laju kenaikan harga, sebab hal tersebut adalah alami dan telah sesuai dengan hukum pasar.
Pemerintah akan turun tangan jika harga sudah sangat tidak terkendali, di antaranya dengan menggelar pasar murah, operasi pasar, ataupun upaya lainnya guna mengerek harga kembali ke tingkat normal.
Meski ada kenaikan harga, namun pihaknya menjamin untuk stok kebutuhan pangan di Madiun dan sekitarnya tetap aman. Pihaknya hanya mewaspadai ulah para konsumen yang mengonsumsi komoditas dengan jumlah yang tidak wajar dan para pedagang yang menimbun bahan makanan untuk mencari keuntungan.
"Karena itu, kami akan rutin melakukan sidak ke pasar-pasar tradisional yang ada. Tujuannya adalah untuk memantau stok pangan di pasaran, memantau fluktuasi harga di pasaran, dan pengamanan pangan," kata dia.(*)