Trenggalek - Dinas Koperasi Perindustrian Industri Perdagangan Pertambangan dan Energi (Koperindag Tamben) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, menggelar operasi pasar untuk tiga komoditas sembako, yakni beras, gula, serta minyak goreng. "Operasi pasar ini adalah tindak lanjut dari instruksi gubernur untuk mengendalikan harga sembako selama ramadhan, namun untuk di Trenggalek. Hanya ada tiga jenis yang kami sediakan yakni beras premium, gula dan minyak goreng," kata Kepala Dinas Koperindag Tamben Kabupaten Trenggalek, I Gede Siama, Selasa. Ia menyatakan belum bisa menambah jenis sembako yang lain karena kesulitan mendapatkan mitra penyedia barang yang ada di Kabupaten Trenggalek. "Jadi kami sesuaikan dengan kondisi di lapangan, di Trenggalek sini pelaku usaha yang menjadi distributor sembako ya hanya ada tiga jenis ini, kalau yang lain itu hanya pengecer," ujarnya. Meskipun demikian Gede mengaku akan berusaha mencari pengusaha yang mampu menyediakan jenis sembilan bahan pokok yang lain, mengingat operasi pasar tersebut akan berlangsung selama sebulan penuh dan masih ada jenis barang lain yang harus dikendalikan harganya. Sementara itu, dari tiga jenis sembako tersebut yang paling banyak diminati pembeli adalah minyak goreng dan gula pasir. "Kalau beras di pasaran itu harganya masih relatif stabil sehingga peminatnya tidak terlalu banyak, selain itu saat ini sudah memasuki musim panen," kata Kabid Industri dan Perdagangan Diskoperindag Tamben Kabupaten Trenggalek, Djumiasih. Pada operasi pasar tersebut gula pasir jual Rp10.500 per kilogram atau lebih murah Rp1.000 dibanding harga pasar, sedangkan minyak goreng jenis fortune dijual Rp10 ribu per liter dan minyak goreng kerapu Rp8.500 per 900 mili liter. Di pasaran harga komoditas ini mencapai Rp11 ribu per liter. "Untuk beras, kami jual seharga Rp7.300 per kilogram, yang kami sediakan di sini adalah beras jenis premium dari bulog," ujarnya. Operasi pasar yang digelar di dua tempat berbeda itu sendiri mendapat sambutan antusias dari masyarakat, terbukti, ratusan warga rela antre mendapat giliran paket sembako murah. "Alhamdulillah sangat membantu sekali, karena Kemarin saya beli gula di dekat rumah itu harganya sudah mencapai Rp 12 ribu," katanya. I Gede Siama menambahkan, dalam program operasi pasar tersebut pihaknya tidak melakukan pembatasan jumlah pembelian, hanya saja pihaknya akan melakukan pengawasan agar tidak diborong oleh tengkulak. "Karena kalau sampai diborong oleh satu satu orang, kemudian dipermainkan dan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi maka kegiatan ini tidak ada artinya, boleh beli tapi yang wajar," ujarnya. Di Kabupaten Trenggalek, kegiatan yang dicanangkan Gubernur Jawa Timur itu dilaksanakan di dua lokasi, yakni di Pasar Basah dan Pasar Gondang, Kecamatan Tugu. "Kami memilih dua lokasi ini untuk efisiensi, mengingat subsidi yang diberikan hanya untuk ongkos angkutnya saja, apabila lokasi lain akan menambah biaya," kata Gede. (*)
Diskoperindag Trenggalek Operasi Pasar Tiga Komoditas Sembako
Selasa, 17 Juli 2012 17:53 WIB