Lamongan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, terus memperkuat infrastruktur guna menarik minat investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan beberapa sektor infrastruktur yang menjadi perhatian adalah akses jalan, ketersediaan listrik, dan air bersih yang menjadi kunci terciptanya iklim investasi sehat dan berkelanjutan.
"Kami memperkuat infrastruktur untuk mendukung berkembangnya iklim investasi di Lamongan," katanya usai menerima kunjungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur (DPMPTSP Jatim) dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, di Lamongan, Rabu.
Ia menjelaskan realisasi investasi Lamongan mencapai Rp2,138 triliun pada 2024 atau naik dari Rp1,979 triliun pada 2023. Pertumbuhan ekonomi daerah juga meningkat, mencapai 4,81 persen.
"Kami juga menjamin kemudahan dan akuntabilitas dalam perizinan,"ujarnya.
Dari data pemkab setempat, tercatat sebanyak 2.014 Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) skala besar, 107 PMDN menengah, dan 36 Penanaman Modal Asing (PMA) telah berinvestasi di Lamongan.
Selain itu, Lamongan memiliki potensi besar di sektor pertanian seperti 300 ribu hektare lahan sorgum yang kini diminati pasar sebagai substitusi gandum, serta sektor kelautan yang menjadikan Lamongan peringkat pertama di Jawa Timur dalam industri pengolahan hasil laut.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Jawa Timur Dyah Wahyu Ermawati menyebutkan Lamongan masuk 10 besar kabupaten atau kota Se-Jawa Timur dengan catatan realisasi investasi yang mencapai 2,4 persen.
"Lamongan merupakan daerah strategis yang mendukung posisi Jawa Timur sebagai hub logistik dan pusat industri kawasan timur Indonesia," katanya.
Deputi Direktur Bank Indonesia Jawa Timur Barik Bathaludin menambahkan, investasi menjadi motor penting untuk mencapai target pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
Pada kesempatan yang sama, Pemkab Lamongan juga menerima kunjungan Konsulat Jendral (Konjen) Australia Surabaya Glen Askew.
Pertemuan tersebut membahas peluang kerja sama di bidang pertanian, perikanan, dan industri.