Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Wakil Bupati Tulungagung, Jawa Timur, Ahmad Baharuddin meninjau kegiatan pembinaan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung, Senin, usai mengikuti peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan yang digelar serentak secara daring.
Ahmad Baharuddin menyampaikan, program pembinaan di lapas menjadi bekal penting bagi warga binaan untuk kembali berdaya di tengah masyarakat setelah menyelesaikan masa hukuman.
"Mudah-mudahan setelah keluar dari sini mereka punya keahlian dan kegiatan yang bisa menghasilkan," ujarnya.
Ia mengapresiasi upaya Lapas Tulungagung yang mampu mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada, dan berkomitmen mendukung pembangunan ruang pelayanan baru di lapas.
"Kalapas sudah berkoordinasi dengan Pak Bupati, tinggal menunggu realisasinya," katanya.
Sementara, Kepala Lapas Kelas IIB Tulungagung Ma'ruf Prasetyo Hadianto mengatakan pembinaan yang dijalankan tak hanya memberi manfaat bagi warga binaan, tetapi juga masyarakat luas.
Salah satu capaiannya, Lapas Tulungagung berhasil melakukan program deradikalisasi terhadap dua narapidana terorisme hingga ikrar setia NKRI.
Selain itu, lapas juga mengembangkan program kemandirian pangan melalui budidaya sayuran dan ikan.
"Ikan lele dan nila yang diternak, serta kangkung dan terong yang ditanam, menyuplai sebagian kebutuhan lauk dan sayur warga binaan," kata Ma'ruf.
Dengan sistem bioflok, kolam berdiameter lima meter mampu menampung sekitar 5.000 ekor ikan yang dipanen setiap dua bulan, menghasilkan hingga tujuh kuintal per kolam.
Selain bidang pangan, pihak lapas juga tengah merintis kerja sama dengan pengusaha konveksi untuk membentuk "kampung konveksi" di dalam lapas, meniru konsep di Lapas Pasuruan dan Cibinong.
"Kalau terealisasi, kami bisa menampung sekitar 150 warga binaan untuk bekerja," ujarnya.
Di bidang kerajinan, karya warga binaan berupa lukisan, asbak marmer, pot, dan kotak tisu sudah dipamerkan di tingkat nasional di Jakarta.
