Blitar (ANTARA) - Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PC ISNU) Kabupaten Blitar, menanamkan spirit kepemimpinan berbasis transformasi bagi kadernya sehingga siap dengan tantangan zaman dan mampu membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing.
Ketua PC ISNU Kabupaten Blitar Abdul Hakam Sholahudin mengemukakan saat ini dibutuhkan pemimpin yang mampu beradaptasi, berani melakukan terobosan, sekaligus tetap berpijak pada nilai-nilai etis.
“Kami ingin kader ISNU di semua tingkatan punya daya dorong untuk membawa perubahan positif di lingkungan masing-masing,” ujar Hakam dalam keterangannya di Blitar, Minggu.
Hakam dalam acara Halal Bihalal dan Musawarah Anak Cabang (Musancab ) ISNU Sanankulon, Kabupaten Blitar tersebut menegaskan bahwa perubahan harus dimulai dari kesadaran diri dan komitmen untuk terus belajar.
Pihaknya berharap semangat kebersamaan dan transformasi yang dibangun di Sanankulon bisa menular ke seluruh jaringan ISNU di daerah.
Sementara itu, Wakil Rektor III IAIN Kediri Prof. Dimyati Huda yang hadir dalam kegiatan tersebut mengungkapkan tentang pentingnya pemimpin yang tidak hanya mengarahkan, tetapi juga menyalakan api motivasi dan kreativitas di dada para anggotanya.
Menurut Prof Dimyati, kepemimpinan transformasional lahir dari hubungan saling mempengaruhi antara pemimpin dan anggota demi mencapai tujuan bersama.
Ia menegaskan bahwa pemimpin sejati harus mampu mendefinisikan visi dengan jernih, menyampaikannya secara efektif, dan mewujudkannya bersama-sama.
“Kredibilitas menjadi modal utama dalam kepemimpinan,” ujarnya.
Prof. Dimyati juga menguraikan empat ciri khas pemimpin transformasional yakni karisma yang kuat, stimulasi intelektual pemberian inspirasi, dan perhatian personal terhadap kebutuhan setiap individu.
"Gaya kepemimpinan yang seperti ini mengajak anggota untuk berpikir kreatif, berani berinovasi, serta menumbuhkan kepercayaan diri untuk menuntaskan tantangan," kata dia.
Selain itu, dirinya juga menekankan lima pilar yang harus dipegang teguh oleh seorang pemimpin yakni berkata benar, menjaga rahasia, menepati janji, membantu sesama, dan menunaikan amanah.
"Keberhasilan transformasi tidak lahir dari sikap menggurui, melainkan dari komunikasi yang membangkitkan semangat dialog dan inovasi," kata Dimyati.
Acara tersebut dihadiri kader ISNU Kabupaten Blitar dan tamu undangan lainnya.