Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan ucapan selamat sekaligus harapan atas terpilihnya Prof Dr Muhammad Madyan sebagai Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya periode 2025–2030.
Prof Madyan terpilih dalam rapat pleno Majelis Wali Amanat (MWA) Unair yang digelar secara tertutup di kampus setempat Senin.
Dalam pemilihan tersebut, Prof Madyan meraih 13 dari total 27 suara sah, mengungguli dua calon lainnya, yakni Prof Dr Koko Srimulyo (9 suara) dan Prof Dr Dwi Setyawan (4 suara), sementara satu suara dinyatakan abstain.
“Selamat dan sukses kepada Prof Madyan. Semoga beliau mampu memberikan kontribusi besar bagi Unair, melanjutkan pencapaian yang telah ada, serta menjawab tantangan global menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Khofifah dalam keterangannya di Surabaya.
Khofifah, yang juga menjabat Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unair, berharap kepemimpinan baru mampu mendorong kampus setempat semakin berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Menurut dia, kepemimpinan transformatif menjadi kebutuhan penting di tengah dinamika global saat ini. Rektor ke depan diharapkan mampu membangun kolaborasi lintas sektor dan menciptakan sinergi yang kuat di lingkungan kampus.
“Saat ini Unair menempati posisi ke-308 dunia versi QS World University Rankings 2025. Harapan kita, Unair bisa terus naik dan menembus 200 besar dunia,” ujarnya.
Ketua MWA Unair Prof (HCUA) Dr Sunarto menyampaikan apresiasi terhadap kinerja Prof Dr Mohammad Nasih selaku Rektor Unair dua periode yang dinilai berhasil membawa peningkatan signifikan dalam reputasi internasional universitas.
“Cita-cita kita bersama adalah membawa Unair masuk jajaran 200 besar universitas terbaik dunia,” katanya.
Sementara itu, Rektor Unair Prof Dr Mohammad Nasih mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses pemilihan rektor. Ia berharap kepemimpinan baru mampu meningkatkan mutu pendidikan dan kontribusi riset Unair.
“Peringkat hanyalah indikator. Yang terpenting adalah kualitas pendidikan dan dampak penelitian,” ucapnya.
Rapat pleno tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh nasional, di antaranya Ketua Mahkamah Agung RI Sunarto, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi RI Fauzan, Menko PMK periode 2019–2024 Muhadjir Effendy, jajaran anggota MWA, serta tiga calon rektor.*