Malang - Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Budi Mulya Sapeken, Madura, menilai bahwa saat ini masih terjadi adanya pemaknaan agama yang salah dari masyarakat mengenai hidup bermasyarakat yang tidak beragama Islam. Ketua LPM Budi Mulya Sapeken, Madura Mirwan Saur dalam rilisnya yang dikirim, Sabtu, menyatakan, pluralisme yang memiliki beragam corak budaya dan beragam perbedaan di Indonesia bagai pedang bermata dua memiliki kelebihan dan kelemahan. "Memiliki kelemahan karena ragam identitas tersebut dapat memicu konflik dengan mudah diantara masyarakatnya. konflik antar dan intra agama sering kali tidak terelakkan dan berulang-ulang terjadi," tegasnya. Akibat dari konflik itu, korban jiwa dan harta tak terelakkan lagi dan kasus penyerangan terhadap salah satu agama oleh agama atau paham lain lalu menjadi tanda tanya besar bahwa kebebasan dalam beragama di negeri ini masih sebatas wacana. Menurut dia, kebebasan beragama belum menjadi bagian dari amalan sehari-hari, sehingga penganut agama atau keyakinan yang berbeda-beda pandangan dan mazhab dapat saling hidup tentram, menghormati dan mengasihi. Padahal, agama layaknya semua keyakinan teguh adalah kekuatan luar biasa yang memiliki kemampuan untuk mendorong orang ke jurang kebencian atau mengantar mereka ke ketinggian cinta dan pencerahan yang tiada terkira. Kekuatan ini adalah potensi yang ada pada semua yang merepresentasikan agama. Menyinggung aksi anarkis yang sering terjadi di Indonesia, Marwan mengatakan berawal dari peristiwa meledaknya Bom Bali 2002 hingga perusakan Masjid Ahmadiyah beberapa waktu lalu, kasus penyerangan, perusakan, dan berbagai tindakan anarkis lainnya dilakukan oleh sekelompok ormas dengan alasan menentang syariat Islam, berseberangan dengan ajaran Islam sesungguhnya. Namun, selama satu dekade terakhir ini pula kasus yang kian marak dan dilakukan oleh sekelompok masyarakat di berbagai daerah, juga tanpa ada penyelesaian yang jelas dari kepolisian. "Bahkan, sejumlah kelompok massa masih berkeliaran melakukan perusakan tempat ibadah dan rumah penduduk. Kondisi ini cukup memprihatinkan," tegasnya. Oleh karena itu, tegasnya, LPM Sapeken mengambil sikap menolak perusakan dan penyerangan dengan alasan apapun karena melanggar HAM dalam beragama, mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan sejumlah kelompok masyarakat. Selain itu juga mendesak pemerintah bertindak tegas dalam mengadili para pelaku kekerasan tersebut, membubarkan ormas-ormas yang memaksakan kehendak dan keyakinannya dengan cara-cara anarkis.(*)
Berita Terkait

Istana: Ada yang keliru tafsirkan efisiensi anggaran
13 Februari 2025 14:58

Mo Salah: Klopp dan Slot punya cara bermain yang sangat berbeda
5 Januari 2025 05:50

Arne Slot bergurau bahwa Salah tahu nasib City pada masa yang akan datang
3 Desember 2024 22:55

Liga Inggris: Diogo Jota katakan golnya ke gawang Sevilla salah satu yang terbaik
12 Agustus 2024 15:37

MotoGP: Marquez katakan Acosta salah satu pesaing yang diwaspadai
22 Maret 2024 06:26

Formula 1: Mercedes akui usung konsep aerodinamika mobil yang salah
18 Maret 2023 22:33

Unej jadi salah satu PTN yang diminati pelajar Thailand
3 Maret 2023 20:51