Surabaya (ANTARA) - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono (BHS), mengapresiasi kinerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang memberikan peningkatan pelayanan pada arus mudik dan balik Lebaran 2025.
"Terdapat peningkatan signifikan dalam pelayanan transportasi kereta api, terutama dalam hal kontinuitas kapasitas angkut dan kenyamanan penumpang. Selain itu, ketepatan waktu juga semakin baik,” ujarnya, melalui keterangan yang diterima di Surabaya, Rabu.
Menurutnya, performa ketepatan waktu atau on time performance (OTP) kereta api selama periode Lebaran 2025 dalam perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah cukup memuaskan.
Pada periode tersebut, lanjutnya, kereta berangkat sesuai jadwal, dengan keterlambatan dan kedatangan yang hanya berkisar antara dua hingga lima menit.
“Jika masyarakat ingin menggunakan transportasi publik, kereta api bisa menjadi pilihan utama karena ketepatan waktu dan keselamatannya lebih terjamin,” ujarnya.
Anggota Badan legislasi DPR-RI ini juga menyampaikan sejumlah catatan evaluatif, terkait suara gesekan antara roda kereta (bogie) dan rel yang dinilai masih mengganggu kenyamanan penumpang.
Suara gesekan tersebut, lanjutnya perlu menjadi perhatian industri perkeretaapian (INKA), untuk membenahi gerbong agar tidak menimbulkan kebisingan yang mengganggu kenyamanan.
"Namun dari sisi kestabilan, olengan kereta sudah cukup baik dan tidak membuat penumpang cepat lelah,” tuturnya.
BHS juga mendorong masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi publik, khususnya kereta api.
Menurutnya, subsidi bahan bakar yang diberikan pemerintah untuk moda transportasi publik harus dimanfaatkan secara maksimal, terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.
“Peralihan ke transportasi publik akan berdampak positif, tidak hanya mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas, tetapi juga mengatasi kemacetan di jalan raya,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil pantauan lapangan, banyak penumpang yang mengaku puas dengan pelayanan KAI selama periode mudik dan balik lebaran. Maka itu, kata BHS, diperlukan penambahan jumlah rangkaian kereta atau trainset untuk mengakomodasi lonjakan penumpang.
Ia mencatat adanya peningkatan jumlah pengguna kereta api sebesar 11 persen, sementara angkutan laut justru mengalami penurunan hingga 15 persen.
Saat ini, menurut BHS, meski telah dilakukan penambahan kapasitas angkut moda transportasi kereta api sebanyak 20 persen, namun ia menilai masih diperlukan peningkatan lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Pada masa Menteri Perhubungan era Pak Mangindaan, pernah ditargetkan penambahan 100 trainset untuk kereta logistik karena adanya jalur ganda. Namun saat ini baru terealisasi 30 trainset. Jika kapasitas ini dimanfaatkan untuk penumpang, maka masyarakat tidak akan kesulitan mendapatkan tiket,” katanya.
Anggota Komisi VII sebut ada peningkatan signifikan pelayanan kereta api
Rabu, 9 April 2025 15:11 WIB

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Bambang Haryo Soekartono (kiri), usai memantau arus balik kereta api beberaap waktu lalu. (ANTARA/ HO - tim BHS)
Terdapat peningkatan signifikan dalam pelayanan transportasi kereta api, terutama dalam hal kontinuitas kapasitas angkut dan kenyamanan penumpang. Selain itu, ketepatan waktu juga semakin baik