Blitar (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) memasang "Speed Bump" di 42 titik pelintasan sebidang tidak terjaga sebagai upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Rokhmad Makin Zainul mengemukakan pemasangan speed bump ini mencakup wilayah yang membentang dari Kabupaten Blitar hingga Kabupaten Magetan.
"Pelaksanaan program ini dilakukan oleh unit teknis PT KAI dengan koordinasi bersama unit-unit terkait," katanya di Blitar, Selasa.
Ia menambahkan, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan saat melintasi pelintasan sebidang yang tidak memiliki penjaga.
“Kami berharap pemasangan speed bump ini dapat mengurangi potensi insiden di pelintasan sebidang, terutama yang tidak terjaga. Dengan adanya peralatan keselamatan ini, pengguna jalan diharapkan memperlambat laju kendaraan dan lebih berhati-hati saat melintas,” ujar dia.
Pihaknya menambahkan, pemasangan speed bump ini merupakan bagian dari komitmen Daop 7 Madiun dalam mendukung keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan.
Pihaknya juga terus mengimbau masyarakat agar selalu mematuhi rambu-rambu lalu lintas serta memastikan kondisi aman sebelum melintas di perlintasan sebidang.
"Daop 7 Madiun akan terus berupaya meningkatkan keselamatan dan kenyamanan perjalanan kereta api serta pengguna jalan raya," kata dia.
Di wilayah Daop 7 Madiun terdapat total 216 pelintasan sebidang, dengan rincian 163 pelintasan dijaga dan 53 pelintasan tidak dijaga.
Untuk pemasangan speed bump tersebut dilaksanakan mulai Senin, 24 Maret 2025 dan ditargetkan akan selesai pada 30 Maret 2025. Dengan pemasangan ini, diharapkan turut serta menjaga keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api.
Sementara itu, untuk masa angkutan Lebaran berlangsung selama 22 hari, yakni 21 Maret 2025 dan akan berakhir pada 11 April 2025.
Untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, KAI Daop 7 Madiun menambah jumlah petugas prasarana ekstra, yaitu empat Petugas Penjaga Jalan Lintas (PJL), 32 Petugas Pemeriksa Jalur (PPJ), serta dua Petugas Daerah Pemantauan Khusus (Dapsus) ekstra.
Selain itu, KAI Daop 7 juga menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di 15 titik lokasi yang terdekat dengan daerah perhatian khusus, sehingga dapat segera digunakan untuk menangani keadaan darurat.
Lokasi AMUS ini tersebar di 13 kantor resor jalan rel dan dua titik di kantor resor jalan rel serta jembatan.
Adapun, prediksi puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-2 (29 Maret 2025) dengan sebanyak 9.900 penumpang, dan puncak keberangkatan diprediksi pada H+2 (3 April 2025) sebanyak 8.200 penumpang.