Jakarta (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf mengingatkan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar memanfaatkan bantuan sosial (bansos) sesuai dengan peruntukan untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Minggu, ia menyampaikan hal tersebut saat berdialog dengan 300 KPM di Masjid Jami Baiturrahmah di Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Provinsi Jawa Tengah.
"Mari sukseskan program Presiden Prabowo Subianto dengan memanfaatkan setiap bantuan sesuai dengan peruntukannya," kata Mensos.
Ia menjelaskan dalam satu tahun, Kementerian Sosial menggulirkan dana sebesar Rp153,337 miliar untuk 42.561 KPM di Kota Surakarta. Ia berharap pemanfaatan bansos yang sesuai sasaran bisa menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat, baik di bidang ekonomi maupun sosial.
"Jadi, ekonominya bisa meningkat, tapi juga guyub rukun, semangat kebersamaannya tinggi, dan semakin dekat ke Gusti Allah," imbuhnya.
Selain memberikan imbauan pemanfaatan bansos yang tepat sasaran, Mensos juga mempelajari profil 300 KPM Kelurahan Mojosongo yang hadir dalam dialog bersama Menteri Sosial dan Wakil Menteri Sosial.
Dari dialog tersebut, ia menemukan KPM dengan berbagai latar belakang pendidikan. Sebagian besar merupakan lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Akan tetapi, ia menemukan masih ada juga lulusan Sekolah Dasar (SD), atau bahkan tidak lulus dari bangku SD.
Melalui profiling tersebut, ia mengimbau pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) memberikan pendampingan yang tepat agar bisa meningkatkan kesejahteraan KPM dan mendorong mereka graduasi (lulus) dari program bansos yang diterima.
Salah satu caranya ialah dengan memberikan program pemberdayaan yang sesuai dengan masing-masing KPM.
"Dengan bertemu mereka, kita jadi lebih tahu profilnya sekaligus ingin memotivasi agar mereka semangat, agar mereka bisa naik kelas. Tidak ikut dalam program penerimaan bansos, tapi naik ke usaha produktif bagi yang usia produktif," ujar Mensos.
Pada kesempatan yang sama, Mensos juga mengajak seluruh KPM yang hadir menyukseskan seluruh program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warga miskin dan miskin ekstrem.
Selain program perlindungan sosial dan bansos, salah satu program yang tengah digarap ialah Sekolah Rakyat.
Melalui Program Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem akan diberikan pendidikan akademis dan karakter agar mereka bisa menjadi agen perubahan yang bisa memutus mata rantai kemiskinan.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Surakarta Respati Ardi menyampaikan dukungan penuh untuk menjalankan program Sekolah Rakyat. Ia mengajak warganya melakukan hal serupa.
"Ibu-ibu akan dibuatkan Sekolah Rakyat untuk SD, SMP, SMA, dan gratis. Tapi, saya butuh komitmen dari bapak-ibu di sini agar anak-anaknya diasuh oleh negara, oleh Pak Menteri. Ngoten nggih?" kata Respati.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program Sekolah Rakyat, pemerintah Kota Surakarta juga telah menyiapkan lahan untuk pembangunan Sekolah Rakyat.