Sumenep - PT Garam (Persero) mulai panen garam dari sejumlah lahannya yang menggunakan teknologi "geomembran", di antaranya di Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. "Panen perdana garam yang kami lakukan dari lahan di Kalianget dengan sentuhan teknologi 'geomembran' itu, mulai Jumat (8/6) pekan lalu," kata Kepala Biro Umum PT Garam, Farid Zahid melalui telepon dari Jakarta, Rabu. Teknologi "geomembran" di lahan garam milik PT Garam berupa pemberian lapisan yang terbuat dari semacam plastik di meja kristalisasi (lahan garam yang disiapkan untuk produksi garam). "Selain di Kalianget, lahan milik kami di kabupaten lainnya, yakni Pamekasan dan Sampang, yang menggunakan teknologi 'geomembran', juga sudah panen garam," ujarnya. Namun, kata dia, pihaknya belum bisa menyebutkan jumlah sementara produksi garam dari lahan "geomembran" tersebut. "Posisi kami masih di luar kota (Jakarta) dalam rangka dinas. Untuk sementara, kami belum menerima laporan dari rekan kami di Sumenep, Pamekasan, dan Sampang, tentang jumlah garam yang sudah dipungut dari lahan 'geomembran'," ucapnya. Farid juga mengemukakan, masa panen garam di lahan "geomembran" lebih cepat dibanding lahan biasa (tanpa teknologi "geomembran"). "Oleh karena itu, kami secara bertahap akan menerapkan teknologi 'geomembran' pada semua lahan garam milik kami. Ini tentunya butuh waktu dan biaya cukup besar," katanya. Pada tahun ini, manajemen PT Garam menargetkan produksi garam dari lahan miliknya di tiga kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, sebanyak 365.000 ton. PT Garam adalah satu-satunya badan usaha milik negara (BUMN) yang mengelola (memproduksi dan memasarkan) garam. Sejak beberapa tahun lalu, PT Garam berkantor pusat di Kota Surabaya. Namun, lahan milik PT Garam yang digunakan untuk memproduksi garam, berada di tiga kabupaten di Pulau Madura, yakni Sumenep, Pamekasan, dan Sampang. (*)
PT Garam Mulai Panen
Rabu, 6 Juni 2012 18:39 WIB