Sidoarjo - Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS) menyatakan jika elevasi tanggul penahan lumpur Lapindo saat ini tinggal satu meter karena tidak adanya penanganan pengaliran lumpur ke Kali Porong akibat aksi blokade korban lumpur. Humas BPLS, Akhmad Kusairi, Rabu, mengatakan, saat ini kondisi tanggul penahan lumpur memang cukup mengkhawatirkan, mengingat tidak ada lagi penanganan yang dilakukan selama aksi blokade tersebut dilakukan oleh korban lumpur. "Selama kurang lebih satu bulan ini praktis kami tidak bisa bekerja dengan maksimal mengingat masih adanya aksi warga yang melarang kami untuk melakukan aktivitas penanggulan lumpur yang selama ini," katanya. Ia mengemukakan, pengaliran lumpur ke Kali Porong memang mutlak perlu dilakukan mengingat saat ini kondisi lumpur sudah sangat mengkhawatirkan di dalam kolam penampungan yang ada ini. "Sejak satu bulan yang lalu, praktis sudah tidak lagi kegiatan yang dilakukan oleh BPLS untuk mengalirkan semburan lumpur ke Kali Porong untuk mengurangi beban di dalam kolam penampungan," katanya. Ia mengatakan, jika pengaliran lumpur ke Kali Porong tidak segera dilakukan maka besar kemungkinan akan terjadi lluberan lumpur dari dalam kolam penampungan karena saat ini kondisi di dalam lumpur di dalam tanggul penampungan sudah cukup mengkhawatirkan. "Kami juga tidak bisa memprediksikan kalau sewaktu waktu ada longsoran di dari gunung lumpur yang ada di dalam kolam penampungan mengingat masih adanya hujan yang terjadi di kawasan Porong akhir-akhir ini," katanya. Ia berharap, permasalah korban lumpur ini bisa segera diselesaikan mengingat saat ini kondisi luapan lumpur yang ada di dalam kolam penampungan sudah cukup mengkhawatirkan dan sewaktu waktu bisa mengalami luberan keluar kolam penampungan. (*)
BPLS: Elevasi Tanggul Penahan Lumpur 1 Meter
Rabu, 23 Mei 2012 17:29 WIB