Gema Pembebasan Jatim Tuntut Revolusi Islam
Senin, 21 Mei 2012 11:39 WIB
Surabaya - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa (Gema) Pembebasan Jawa Timur menuntut Revolusi Islam karena menilai reformasi gagal diterapkan di Indonesia.
"Selama 14 tahun reformasi berjalan, tapi tidak mampu membawa perbaikan-perbaikan di negeri ini. Salah satunya tingkat pertumbuhan pembangunan yang lambat," ujar Ketua Gema Pembebasan Jatim, Wahyudi, di sela aksinya di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin.
Pihaknya juga mengkritisi sistem kapitalisme, sekulerisme dan neoliberalisme yang bukan merupakan jalan menuju kebangkitan. mereka juga meminta pihak asing yang dinilai merugikan negeri ini agar terus dilawan.
"Kami harap semua elemen bangsa dan mahasiswa untuk merapatkan barisan, dan membuang ideologi kapitalisme. Selanjutnya saling bekerja sama memperjuangkan syariah dan khilafah," tutur dia.
Peserta aksi tidak hanya melakukan orasi, tetapi juga membagikan selebaran kepada pengendara umum. Massa juga membawa poster beserta spanduk, antara lain bertuliskan "Kapitalisme Sekulerisme merampok kekayaan alam kita", "Liberalisasi pendidikan agenda asing penjajah", beserta tulisan lainnya.
Wahyudi menjelaskan, para pemuda dan mahasiswa sebagai kaum intelektual agar bersikap progresif dan menjadi motor pergerakan kebangkitan umat.
"Perubahan reformatif telah berkali-kali ditempuh. Ibaratnya keluar dari mulut harimau kemudian masuk ke mulut buaya. Sehingga kebangkitan pun tinggal mimpi," tukas mahasiswa Universitas Surabaya tersebut.
Aksi tersebut berlangsung sekitar satu jam. Tidak ada penjagaan ketat dari aparat kepolisian yang dipimpin Kapolsek Genteng Komisaris Polisi Hendria. Arus lalu lintas di depan Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, juga terpantau lancar. (*)