Surabaya (ANTARA) - Pelatih Pacific Caesar Surabaya Dhimas Anis Setiaputra menyatakan bahwa kekalahan atas Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 94-85, akibat sejumlah kesalahan skuad asuhannya yang mampu dimanfaatkan oleh tim lawan dalam laga lanjutan kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) 2025, di Gor Pacific Caesar, Surabaya, Jumat.
"Ketika kita sedang dalam transisi, sebenarnya ada peluang mencetak skor, tetapi justru malah membuang-buang bola. Hal-hal kecil seperti ini memiliki efek besar," kata Dhimas saat konferensi pers setelah pertandingan di Gor Pacific Caesar, Surabaya, Jumat malam.
Meskipun demikian, Ia juga menilai timnya cukup baik dalam bertahan dan mampu memanfaatkan turn over lawan untuk mencetak angka.
Namun, lanjutnya, lagi-lagi kesalahan di kuarter ketiga menjadi faktor yang menguntungkan Satria Muda.
"Di kuarter ketiga, kami mulai goyah. Suasana pertandingan sangat kuat karena kami menghadapi salah satu tim terbaik di Indonesia. Pemain kami benar-benar tidak ingin kalah, tetapi justru membuat kesalahan fatal yang berujung pada laju enam poin lawan," ujarnya.
Namun, Dhimas tetap mengapresiasi penampilan pemain asing anyarnya, yakni Adonnecy Joshua Bramah (AJ), yang dinilai cukup baik dalam pertandingan debutnya.
"Buat AJ, ini pertandingan pertama yang cukup bagus. Gerakannya membantu pertahanan area kami. Semoga ke depan dia terus berkembang dan bisa beradaptasi dengan pemain lokal maupun asing lainnya," ucapnya.
Sementara itu, pebasket Pacific Caesar Surabaya Adonnecy Joshua Bramah mengaku jika pertandingan pertamanya merupakan hal yang penting, namun sayang timnya kalah.
"Pertandingan pertama yang menyenangkan. Saya bersenang-senang dengan para pemain. Dan kedepannya kami akan terus membangun tim ini," kata AJ, panggilan akrabnya.
Oleh karena itu, dirinya bersama tim akan terus berlatih keras, baik secara fisik maupun mental.
"Pastinya juga terus membuat rencana permainan yang baik untuk tim kedepannya. Seperti, latihan untuk rebound, pertahanan. Itu adalah hal-hal utama. Itu yang perlu kami perbaiki" ucapnya.
Mantan pebasket klub Fribourg di SBL Swiss itu, mencoba memberikan energi baru untuk Pacific Caesar Surabaya di kompetisi IBL.
"Tugas saya adalah datang ke sini dan membawa energi tersebut. Saya merasa ketika kami memiliki energi dan bermain dengan penuh semangat, maka kami memiliki sesuatu untuk kami. Jadi, tampil dengan mentalitas yang kuat dan terus berjuang di Indonesia," ujarnya.
Pelatih Pacific Caesar: Kesalahan pemain dimanfaatkan baik oleh lawan
Jumat, 7 Februari 2025 23:19 WIB

Pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta Randy Bell (tengah) berusaha memasukkan bola ke basket Pacific Caesar saat pertandingan lanjutan IBL 2025, di Gor Pacific Caesar, Surabaya, Jumat (7/2/2025) malam. ANTARA/Moch Asim
sebenarnya ada peluang mencetak skor, tetapi justru malah membuang-buang bola