Nganjuk - Keluarga almarhum Briptu Didik Santoso (29), anggota Kepolisian Sektor Nunukan, Kalimantan Timur, meminta pengusutan kasus pembunuhan yang menimpa Didik di daerah tempatnya bekerja. "Kami meminta polisi di sana (Polres Nunukan, Kaltim, red) mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman sesuai dengan perbuatannya," kata Parsiyem, ibunda Briptu Didik di di Desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk, saat dikonfirmasi terkait dengan kejadian pembunuhan itu, Kamis. Ia mengaku, sebelum kejadian anaknya sempat menghubunginya lewat telepon seluler, tepatnya pada Selasa (8/5). Didik menanyakan kabar kedua orangtuanya serta adiknya. Bahkan, anaknya itu sempat menanyakan cara menanam bawang merah. Parsiyem tidak menyangka jika percakapan itu adalah yang terakhir dengan anaknya. Ia selama ini juga tidak pernah bercerita jika sedang mempunyai masalah dengan orang lain atau rekannya. Bahkan, selama bertugas di Nunukan, Kaltim, sejak 2004, anaknya termasuk polisi yang baik. Ia juga mengatakan, Didik tidak pernah berkata keras kepada orangtuanya. Ia mengaku, sempat bermimpi aneh sebelum ada kabar kematian anaknya itu. Di mimpinya, anaknya berpakaian serba putih lengkap dengan peci yang juga berwarna putih sambil tersenyum. Perasaannya mulai tidak tenang, ketika ia tidak bisa menghubungi anaknya. Telepon selulernya tidak aktif. Terlebih lagi, ketika tunangannya yang juga perempuan asal Nunukan, menghubungi keluarga di Nganjuk jika tidak bisa menghubungi Didik, hingga ada kabar kematian anaknya. Ia langsung panik ketika mendapat kabar tentang kematian anaknya yang tidak wajar, dimana tubuhnya ditemukan di jurang di daerah tempatnya bekerja. Di tubuhnya, diketahui banyak luka tusukan dan bekas sabetan di bagian leher. Padahal, anaknya akan melangsungkan pernikahan pada Juli 2012 ini. Keluarga saat ini sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Kasus pembunuhan Briptu Didik tergolong sadis. Tubuhnya ditemukan di dalam jurang di Desa Selisun, Kecamatan Nunukan Selatan, Kabupaten Nunukan, Kaltim pada Rabu (09/05), sekitar pukul 12.40 WITA. Saat ditemukan, kondisinya sudah tewas. Korban ditemukan dengan posisi kepala berada di bawah dengan pakaian terbuka. Di tubuhnya terdapat luka, seperti di bagian perut, lehernya terkena sabetan senjata tajam yang tembus sampai pipi dan di bagian tangannya juga ada luka sabetan. Sementara itu, jenazah Briptu Didik rencananya akan sampai di tempat tinggalnya, Nganjuk pada Kamis malam, sekitar pukul 22.00 WIB. Jenazah akan dimakamkan secara militer di TPU dekat dengan rumahnya. (*)
Keluarga Polisi Korban Pembunuhan Tuntut Pengusutan Kasus
Kamis, 10 Mei 2012 21:04 WIB