Probolinggo, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menggelar rapat koordinasi (rakor) pembahasan percepatan program 100 hari Bupati Probolinggo terpilih di ruang pertemuan Argopuro Kantor Bupati Probolinggo, Selasa.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Probolinggo Ugas Irwanto didampingi Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Bambang Heriwahjudi dan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) M. Sjaiful Efendi.
"Visi, misi dan program prioritas Bupati Probolinggo terpilih harus diakomodasi dengan baik dalam perencanaan daerah, baik dalam RPJMD maupun dalam dokumen lainnya seperti KUA-PPAS dan APBD," kata Pj Bupati Probolinggo Ugas Irwanto dalam rakor tersebut.
Ia mengatakan pentingnya penyelarasan visi, misi dan prioritas program bupati terpilih dengan dokumen perencanaan daerah seperti RPJMD 2025-2029, RKPD Kabupaten Probolinggo serta Renstra dan Renja Perangkat Daerah, KUA PPAS dan APBD.
"Program-program prioritas yang telah disusun harus menjadi landasan dalam perencanaan anggaran dan pembangunan daerah, serta renstra dan renja perangkat," tuturnya.
Menurutnya semua perangkat daerah harus berkolaborasi untuk mewujudkan sinergisitas dalam implementasi program-program SAE (Sejahtera, Amanah-religius dan Eksis berdaya saing).
"Saya juga menekankan pentingnya komitmen kepala daerah yang harus diwujudkan oleh seluruh perangkat daerah secara kolaboratif. Sinergisitas antara OPD dan Camat di seluruh Kabupaten Probolinggo menjadi kunci untuk mencapainya," katanya.
Selain itu, lanjut da, sangat penting adanya peran dari CSR (coorporate social responsibility) dalam mendukung program pembangunan, baik dari perusahaan dalam Kabupaten Probolinggo maupun dari luar daerah.
"Selain mengoptimalkan APBD, kami juga perlu menggali potensi dana dari sumber lain seperti APBD Provinsi, APBN dan CSR. Itu adalah langkah penting untuk mempercepat pembangunan di Kabupaten Probolinggo," ujarnya.
Ia menjelaskan salah satu fokus utama dalam 100 hari pertama adalah program wajah baru Kota Kraksaan yang bertujuan untuk mempercantik dan meningkatkan infrastruktur di pusat pemerintahan Kabupaten Probolinggo. Untuk itu, pentingnya sinergi antara semua pihak, termasuk antara perangkat daerah dan masyarakat.
"Program Wajah Baru Kota Kraksaan harus melibatkan kerja tim yang solid. Kami harus menghindari ego sektoral dan bekerja bersama untuk mencapai hasil yang optimal," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Ugas menegaskan pentingnya penyelarasan dokumen perencanaan di tingkat desa dengan perencanaan kabupaten untuk memastikan program-program dapat berjalan dengan efisien dan efektif serta mendukung percepatan program SAE.
Pj Bupati Ugas mengingatkan program 100 hari Bupati Probolinggo terpilih harus tetap menjaga akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan. Semua kegiatan harus sesuai dengan regulasi yang berlaku agar tidak terjadi penyalahgunaan anggaran.
"Akuntabilitas adalah hal yang tidak bisa ditawar. Kami harus memastikan bahwa semua program berjalan dengan tata kelola yang baik dan sesuai dengan aturan yang ada," ujarnya.
Sebelumnya Bupati Probolinggo terpilih dr Muhammad Haris mengatakan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Probolinggo sangat luar biasa, baik dari segi sumber daya alam, manusia, industri, pariwisata hingga ekonomi kreatif.
"Kami punya mimpi besar untuk membawa Kabupaten Probolinggo ke arah yang lebih baik," katanya.