Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengemukakan paradigma sekaligus arah dan kebijakan pendidikan tinggi, sains, dan teknologi yang baru.
Satryo dalam Taklimat Media Kemdiktisaintek di Jakarta, Jumat, menekankan kebijakan pendidikan tinggi harus dapat mendukung Astacita, 8 program hasil terbaik cepat, 17 program prioritas, dan tantangan strategis bangsa Indonesia.
"Kami ingin memastikan bahwa kementerian kami ini mampu untuk menjadikan pendidikan tinggi sebagai agen pembangunan ekonomi, supaya pendidikan tinggi mampu memberikan pada masyarakat kita suatu dampak yang lebih baik ke depan," katanya.
Satryo menilai pendidikan tinggi harus berdampak kepada pembangunan nasional. Oleh karena itu, optimalisasi dukungan sains dan teknologi menjadi salah satu yang digeber oleh Kemdiktisaintek dalam mewujudkan hal tersebut.
Ia menyebut pihaknya melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Ditjen Sains dan Teknologi, dan Ditjen Riset dan Pengembangan memiliki peran krusial dalam mewujudkan visi Presiden dan Wakil Presiden RI.
"Kita akan lihat mana-mana yang menjadi tugas kami di Kementerian. Dari 8 visi Presiden-Wakil Presiden (Astacita), maka kami terlibat di tiga Astacita, tiga misi," ujarnya.
Satryo menjelaskan Kemdiktisaintek mengambil peran pada Astacita nomor 2 tentang memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa. Kemudian di nomor 4 tentang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, dan nomor 5 tentang hilirisasi dan industrialisasi.
Dalam mewujudkan fondasi Indonesia Emas 2045 melalui kontribusi 8 program hasil terbaik cepat, Kemdiktisaintek berperan dalam mencetak dan meningkatkan produktivitas lahan pertanian dengan lumbung pangan desa, daerah, dan nasional.
Selain itu, Kemdiktisaintek berusaha membangun sekolah unggul terintegrasi di provinsi, dan memperbaiki sekolah yang perlu renovasi.
"Kemdiktisaintek juga berperan mengenai pelestarian lingkungan hidup serta melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi berbasiskan Sumber Daya Alam (SDA) dan maritim," ucapnya.
Sementara itu, Wamendiktisaintek Fauzan, menegaskan bahwa program yang telah disusun Kemdiktisaintek sangat mempertimbangkan aspek keberlanjutan.
Menurutnya, struktur Kementerian perlu disesuaikan, mulai dari staf, sumber daya, dan lainnya dalam rangka untuk meningkatkan efektivitas kerja.
"Kebermanfaatan ke masyarakat dalam rangka mendukung Astacita Pak Presiden ini menjadi salah satu prioritas yang menjadi atensi, menjadi perhatian bagi perguruan tinggi," tutur Fauzan.