Pacitan, Jatim (ANTARA) - Jalan Raya Ponorogo-Pacitan di kilometer 233, tepatnya di Desa Ploso, Kecamatan Tegalombo, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, amblas sepanjang 50 meter akibat tergerus arus air Sungai Grindulu.
Kerusakan ini terjadi pada Sabtu (7/12) dan menyebabkan hampir separuh badan jalan hilang, sehingga mengganggu lalu lintas kendaraan yang melintas di jalur tersebut, demikian disampaikan Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Pacitan, Djoko Putro Utomo saat dikonfirmasi awak media, Minggu.
Djoko menjelaskan bahwa akses bagi kendaraan bertonase di atas tujuh ton sementara waktu ditutup.
"Kendaraan berat kami alihkan melalui jalur alternatif seperti Wonogiri atau Trenggalek. Untuk kendaraan roda empat, diberlakukan sistem buka-tutup satu jalur demi keselamatan," ujarnya.
Pantauan di lokasi menunjukkan upaya tanggap darurat sudah dilakukan. Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan DPU Bina Marga Jawa Timur wilayah Pacitan memasang garis polisi (police line) sebagai penanda agar pengguna jalan berhati-hati, terutama pada malam hari karena kurangnya penerangan.
Selain itu, satu alat berat dikerahkan untuk pemasangan bronjong guna memperkuat struktur jalan di titik longsor.
Djoko menegaskan pentingnya kewaspadaan para pengendara mengingat potensi longsor susulan masih tinggi.
Aktivitas Sungai Grindulu yang deras menjadi penyebab utama tergerusnya badan jalan.
"Kami meminta pengendara untuk mematuhi arahan petugas di lapangan dan tetap berhati-hati demi mencegah risiko kecelakaan," tambahnya.
Sementara itu, masyarakat sekitar berharap perbaikan jalan dilakukan secepatnya mengingat jalur ini merupakan akses penting yang menghubungkan Pacitan dengan Ponorogo.
Seorang warga setempat, Suyatno (47), mengungkapkan bahwa kerusakan jalan ini berdampak besar pada aktivitas ekonomi.
"Jalur ini banyak dilalui truk pengangkut barang. Kalau terganggu seperti ini, pengiriman barang jadi terhambat," katanya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui DPU Bina Marga juga dikabarkan tengah mempersiapkan anggaran tambahan untuk penanganan lebih permanen.
Menurut Kepala UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan Pacitan, proses perbaikan darurat ini diharapkan selesai dalam beberapa pekan ke depan, meskipun perbaikan total membutuhkan waktu lebih lama.