Blitar - Tim "Search and Rescue" (SAR) Kabupaten Blitar, melakukan pencarian seorang pelajar yang terseret ombak saat berenang di Pantai Serang, Desa Serang, Kecamatan Panggungrejo, kabupaten setempat. "Kami masih lakukan pencarian korban yang terseret ombak. Kami berharap bisa segera ditemukan," kata Imron, salah seorang tim SAR ketika dikonfirmasi, Sabtu. Ia mengatakan, kondisi ombak saat ini cukup menyulitkan petugas untuk melakukan pencarian. Selain itu, cuaca juga kurang mendukung, membuat petugas merasa cukup was-was. "Air laut keruh akibat ombak besar. Tingginya sampai 4 meter. Cuaca saat ini juga buruk, jadi kami terpaksa menghentikan pencarian," katanya mengungkapkan. Imron menyebut, ada lima pelajar yang memang terseret arus pantai pada Jumat (23/3). Dari lima orang itu, empat di antaranya berhasil diselamatkan, sementara seorang lainnya belum diketahui nasibnya. Ia sebenarnya tidak ingin melakukan penghentian pencarian salah seorang pelajar yang masih belum ditemukan itu. Namun, karena masalah cuaca, pihaknya tidak dapat berbuat banyak dan akan melakukan pencarian keesokan harinya. Kejadian terseretnya lima pelajar itu sempat terekam oleh kamera telepon seluler milik salah seorang pengunjung. Kepala para pelajar yang diketahui dari SMK negeri di Kota Blitar itu timbul tenggelam tersapu ombak. Beruntung, empat pelajar berhasil diselamatkan. Mereka tergeletak lemas di tepi pantai dan langsung ditolong pengunjung dan para nelayan yang mengetahui kejadian tersebut. Empat pelajar yang diketahui selamat itu adalah Aditya Septian, Moh Angga Aziz, Jefri, dan Angga Romadhona. Mereka masih berusia 16 tahun. Saat di pantai, mereka juga mengajak rekan mereka, Moh Alif (16), yang sampai saat ini masih belum ditemukan tubuhnya. Belum diketahui apakah Alif meninggal atau tidak. Adit, yang ditemui di rumahnya, Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sanan Wetan, Kota Blitar mengaku tidak menyangka ada kejadian buruk menimpa ia dengan teman-temannya. Ia mengatakan, saat kejadian itu ia dengan teman-temanya sedang mandi di pantai. Ia memang sedang berlibur, mengisi kegiatan perayaan Hari Raya Nyepi di pantai. Namun, saat ia dengan teman-temannya sedang asyik berenang, ombak datang menggulung ia dengan temannya yang lain. "Kami saat itu sedang mandi di pantai. Maunya mengisi liburan, tapi malah ada kejadian seperti ini," katanya dengan masih truma. Petugas sebenarnya telah memasang papan larangan berenang di lokasi pantai. Namun, para pengunjung sering melanggarnya. Padahal, sudah seringkali ada korban jiwa yang meninggal setelah terseret arus pantai selatan tersebut. Petugas berharap, adanya musibah seperti itu menjadikan perhatian bagi para pengunjung, dengan harapan tidak akan bermain dekat air terlebih lagi saat ombak sedang besar. Diharapkan pengunjung menjauh dari pantai.
Tim SAR Cari Pelajar Hilang di Pantai Serang Blitar
Sabtu, 24 Maret 2012 19:54 WIB