Surabaya (ANTARA) - Akademisi Universitas Airlangga Surabaya Gigih Prihantono menyebut elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak sulit dikejar oleh dua paslon lainnya.
Gigih di Surabaya, Jumat mengatakan hal tersebut merujuk pada Survei Litbang Kompas elektabilitas paslon nomor urut 1 yakni Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (LUMAN) di angka 3,8 persen.
Kemudian paslon nomor urut 2, Khofifah Indar Prawansa-Emil Elestianto Dardak di angka 52,5 persen. Selanjutnya Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta di angka 20,9 persen. Sementara responden yang menyatakan tidak tahu/belum menentukan pilihan di angka 22,8 persen.
Survei Litbang Kompas dilakukan pada 2-7 November 2024. Adapun jumlah responden survei ini 800 orang, dengan margin of error plus minus 3,46 persen.
"Jadi kalau dilihat dari hasil survei Litbang Kompas hari ini, terkonfirmasi ya bahwa elektabilitas Khofifah-Emil sudah tidak terkejar lagi oleh paslon lain. Pun demikian dari lembaga survei lainnya seperti LSI Denny JA dan beberapa survei lain yang menempatkan Khofifah-Emil teratas," kata Gigih.
Gigih kemudian menganalisa angka undecided voters survei Litbang yang cenderung masih tinggi yakni di angka 22,8 persen. Ia menyebut undecided voters tersebut mayoritas sudah menentukan pilihan ke Khofifah-Emil.
"Saya lihat angka di Litbang Kompas, undecided votersnya masih tinggi, padahal di waktu-waktu kurang dua minggu jelang coblosan sebenarnya sudah di bawah 10 persen atau sudah nggak tinggi, kecuali survei dilakukan Januari lalu pasti masih tinggi," ujarnya.
"Undecided voters ini saya curiga atau saya prediksi kemungkinan minimal 50 persen dari 22,8 persen itu sudah ke Khofifah-Emil. Kalau ditambahkan berarti elektabilitas Khofifah-Emil sudah di kisaran 64-65 persenan," tambahnya.
Gigih pun menyebut elektabilitas Risma-Gus Hans juga cenderung turun jika dilihat angka Litbang Kompas.
"Keduanya cenderung stagnan dan agak turun ya kalau saya lihat angka di Litbang Kompas. Apalagi beberapa waktu lalu muncul survei aneh bahwa paslon LUMAN menjadi nomor satu," katanya.
Dia lantas menganalisa sejumlah faktor yang membuat elektabilitas Khofifah-Emil kokoh teratas.
"Ada tiga poin catatan saya, karena kepuasan publik tinggi kepada keduanya dan itu relate ke elektabilitas Khofifah-Emil. Artinya publik puas dengan kerja nyata Khofifah-Emil. Kedua Khofifah-Emil memiliki pemilih loyal dan kuat jadi di segmen anak muda, milenial, gen z, segmen ibu-ibu juga paslon ini sangat kuat di situ," bebernya.
Kemudian Khofifah-Emil dari sisi performa secara langsung di dua debat menunjukkan kerja nyata keduanya bahwa memiliki pengalaman.
"Kemudian kalau lihat dari data statistik bahwa angka kemiskinan di Jatim turun signifikan. Keberhasilan keduanya tidak terbantahkan, keduanya penggagas transportasi terpadu yang ada di Indonesia di mana menghubungkan kabupaten kota. Itu kerja nyata Khofifah-Emil," katanya.
Akademisi Unair sebut elektabilitas Khofifah-Emil sulit dikejar
Jumat, 15 November 2024 21:28 WIB
Jadi kalau dilihat dari hasil survei Litbang Kompas hari ini, terkonfirmasi ya bahwa elektabilitas Khofifah-Emil sudah tidak terkejar lagi oleh paslon lain