Jerusalem (ANTARA/Xinhua-0ANA) - Roket Salvos yang ditembakkan oleh para pejuang Gaza ke Israel pekan lalu telah mendorong pemerintah Israel untuk sementara menutup satu pusat penelitian nuklir di dekat Jalur Gaza, kata radio Angkatan Bersenjata Israel, Selasa. Para pejabat di fasilitas Sorek Nahal yang sensitif, sekitar 35 kilometer dari perbatasan dengan Gaza, telah menutup fasilitas selama beberapa hari karena kemungkinan roket-roket jarak jauh Grad mencapai daerah itu, kata radio Angkatan Bersenjata. Siaran itu menambahkan bahwa salah satu roket telah mencapai kota terdekat Gedera dan menyebabkan kerusakan. Prospek serangan rudal besar menargetkan banyak daerah-daerah sipil dalam perang masa depan telah meyakinkan tentara Israel untuk menyiapkan dua batalyon pencarian dan penyelamatan (S&R) baru, yang akan meningkatkan baik cakupan dan waktu respon. Pengumuman angkatan bersenjata itu muncul beberapa hari setelah gencatan senjata tidak resmi rapuh yang ditengahi Mesir antara Israel dan gerilyawan Palestina mulai berlaku. Kebanyakan kelompok yang berafiliasi Jihad Islam yang menembakkan lebih dari 200 Grad dan roket Qassam di kota-kota dan kota kecil Israel selatan, melukai beberapa orang, menyebabkan kerusakan properti dan menyebabkan kegiatan perdagangan dan sekolah hampir macet selama sepekan. Wakil Kepala Komando Garis Depan Dalam Negeri Angkatan Pertahanan Israel (IDF), Brigjen Zviki Tessler, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa pembentukan unit mobile baru, bersama-sama dengan pasukan yang ada, "akan memungkinkan kami untuk memberikan respon yang seimbang dan efektif untuk tantangan ke depan." Tessler, yang membuat pernyataan selama berada di pasukan HFC baru di pusat induksi dekat Tel Aviv, mencatat juga bahwa HFC telaha membeli pesawat tak berawak dilengkapi kamera untuk membantu dalam menilai kerusakan roket dalam konflik di masa depan. Angkatan bersenjata negara Yahudi itu baru-baru ini menguji dua kendaraan udara kecil tak berawak buatan Israel, Elbit Systems' Skylark I LE dan Bluebird Aero System's MicroB, untuk melihat apakah mereka bisa memenuhi peran tersebut. "Ini akan memberi kita kemampuan independen tanpa perlu bergantung pada siapa pun untuk memberikan kami UAV ketika mereka akan diperlukan," kata Tessler berdasarkan laporan tersebut.(*)
Roket-Roket Gaza Ditembakkan ke Pusat Riset Nuklir Israel
Rabu, 21 Maret 2012 14:44 WIB