Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut masyarakat perlu hidup berdampingan dengan gunung api dengan siap untuk pindah kapanpun jika gunung mengalami erupsi.
"Kalau memang mereka ada di zona rawan bencana, yang ada arah zona awan panas segala macam, itu memang mau tidak mau hidup berdampingan dengan gunung api, karena gunungnya enggak bisa kita pindah, jadi masyarakatnya yang harus mengalah," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan hal tersebut setelah rapat dipimpin Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama para menteri untuk membahas penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) di Kantor BNPB Jakarta.
Ia mengatakan hingga saat ini terdapat delapan titik pengungsian korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, yakni enam titik di Kabupaten Flores Timur dan dua titik di Kabupaten Sikka. Untuk dua titik di Kabupaten Sikka, perlahan akan dipindah ke Flores Timur karena lokasi tersebut terdampak abu.
"Yang di Sikka ini nantinya akan kita pindah semua orangnya ke Flores Timur karena tadi sudah terdampak kabu vulkaniknya, dipindahkan ke Desa Kanada, Kabupaten Flores Timur, dekat pos pengungsian Desa Konga saat ini," ujar dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto memastikan kebutuhan 11.553 pengungsi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tercukupi.
“Kami pastikan per hari ini belum ada keluhan terkait dengan pelayanan dasar makan, minum, dan air bersih, tetapi yang akan terus dilengkapi adalah MCK (Mandi Cuci Kakus),” katanya.
Ia menyebutkan pemerintah daerah (pemda) setempat juga menyampaikan kebutuhan untuk menambah jalur pelayaran laut, utamanya kapal feri.
“Ini juga akan dikomunikasikan, kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan,” ucapnya.
Ia menambahkan pihak TNI Angkatan Laut per hari ini akan membantu penanganan bencana erupsi gunung tersebut dengan menggeser KRI Ahmad Yani.
BNPB sebut masyarakat perlu hidup berdampingan dengan gunung api
Selasa, 12 November 2024 21:30 WIB