Surabaya (ANTARA) - Persatuan Golf Indonesia (PGI) Surabaya menggandeng Persatuan Golf Alumni (PGA) Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) menyelenggarakan turnamen gol junior amatir Jatosen Spectacular memperebutkan Piala Wali Kota Surabaya, untuk menjaring talenta atlet muda.
Ketua Panitia turnamen Jatosen Spectacular dan Piala Wali Kota Surabaya 2024 Ardhi Fahyudi mengatakan untuk kategori junior yang beda dalam tahun ini pertama kali menggunakan sistem WAGR atau pencatatan poin rangking golf internasional.
"Untuk junior, kami bagi menjadi empat kelas. Kelas A diikuti oleh 19 peserta. Kelas B lim peserta, Kelas C tiga peserta dan kelas D juga tiga peserta. Itu untuk laki-laki dan perempuan," kata Ardhi di lapangan Golf Ciputra Surabaya, Jumat.
Selain itu, lanjutnya, untuk kategori amatir diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Yogyakarta.
"Penyelenggaraannya jadi tidak satu hari seperti tahun lalu, tapi tiga hari," ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris PGI Surabaya Fernando Alfian menambahkan untuk total peserta dalam turnamen tersebut ada peningkatan 20 persen dari tahun lalu.
"Sebelumnya itu sekitar di bawah 40 peserta. Kalau sekarang total 49," katanya.
Fernando menjelaskan, diselenggarakan selama tiga hari itu juga bertujuan untuk mengenalkan kepada para peserta sistem pertandingan yang sering digunakan dalam skala internasional.
"Karena memang turnamen-turnamen secara umum di luar negeri tidak hanya sehari. Kalau turnamen ini ada total 54 holes, jadi 18 di kali tiga," ucap Fernando.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua PGI Surabaya Syamanta Novan menegaskan setiap turnamen yang diselenggarakan pihak ya semua bermuara untuk peningkatan prestasi dan menumbuhkan minat di cabang olahraga golf.
"Yang dilaksanakan PGI Surabaya hari ini adalah salah satunya kami menjaring atlet. Karena kurang lebih pada Agustus kemarin kami baru dilantik, jadi tahun ini memang targetnya mendatabase atlet-atlet yang ada di kota Surabaya khususnya. Jadi mana yang mempunyai prestasi, mana yang perlu kita bina atau mana yang memang masih dari nol tapi punya kemampuan dan kemauan," ujarnya.
Tentunya, kata dia, turnamen juga diperuntukkan untuk persiapan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Nusa Tenggara pada 2028.
"Dari situ nanti bidang pengembangan prestasi akan menggodok program atau treatment selanjutnya, juga untuk menjaring atlet-atlet yang akan kami treatment kedepannya sampai PON 2028," tuturnya.