Pasuruan - Acara Pasuruan Kalabendu yang merupakan rangkaian akhir kegiatan peringatan hari jadi ke-326 Kota Pasuruan dikecam kalangan budayawan setempat karena penggunaan istilah tersebut tidak tepat dan bahkan merupakan kesalahan fatal. "Saya sangat kecewa terhadap penggunaan istilah kalabendu karena tidak tepat," kata budayawan Kota Pasuruan, Haji Sukarno atau yang akrap dipangil Kaji Karno. Ia meluruskan, jika Pasuruan Kalabendu (ditulis Pasoeroean Kolobendho) maksudnya ingin menyajikan acara Pasuruan tempo dulu, seharusnya menggunakan istilah Pasuruan Kalabiyen (zaman biyen). Tidak menggunakan kalanbendu yang artinya sangat jauh berbeda. Kaji Karno menyebutkan, dalam serat Kalatida tulisan Ranggawarsita dijelaskan, kalabendu artinya zaman yang dilaknat. Menurut asal usul katanya, kalabendu terdari dari kala yang berarti zaman, dan bendu yang berarti laknat. "Jadi penggunaan istilah tersebut dalam acara Pasuruan tempo dulu tidak tepat, dan merupkana kesalahan yang sangat fatal," jelas Kaji Karno. Kaji Karno yang merasa memiliki Kota Pasuruan menilai, penggunaan istilah Pasuruan Kalabendu dalam acara Pasuruan tempo dulu merupakan tindakan ngawur, dan bodoh, serta tidak profesional. Ia mengkritik, kegiatan yang berlatar belakang budaya dilaksanakan tanpa melibatkan para budayawan di Kota Pasuruan. "Idealnya acara berlatar belakang budaya seharusnya diawali dengan seminar tentang budaya Kota Pasuruan terlebih dulu," kata Kaji Karno. Kaji Karno mengatakan, jika pada peringatan hari jadi Kota Pasuruan pada tahun-tahun sebelumnya masih terlibat dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan seni dan budaya, tapi kali ini ia tidak terlibat sama sekali. Ia juga mengatakan, acara Pasuruan tempo dulu sebelumnya juga pernah digelar dengan nama Pasuruan Zaman Biyen atau Pasuruan Kalabiyen. Namun tahun ini namanya berubah menjadi Pasuruan Kalabendho, yang maksudnya Pasuruan Kalabendu. Kaji Karno mengungkapkan, dalam peringatan hari jadi Kota Pasuruan tahun ini ia tidak tuidak masuk lagi dalam kepanirtiaan, karena ia merupakan salah satu warga yang menentang terhadap hari jadi Kota Pasuruan yang jatuh pada 8 Februari. Menurut Kaji Karno, usia Kota Pasuruan yang kini mencapai 326 terlalu muda, karena Kota Pasuruan sebenarnya telah ada sejakzaman abad 8, yakni di kawasan pantai yang disebut sebagai kawasan Tanjung Tembikar. Disebutkan, komunitas warga yang telah ada di Kota pasuruan itu disebut Wagri Dalem (Pesuruh) yang menjadi cikal bakal nama Pasuruan. Tentang acara Pasuruan tempo dulu, Kaji Karno juga menilai materi acaranya yang disajikan juga tidak gayut dengan potensi Pasuruan tempo dulu. Sebagai warga yang memiliki Kota Pasuruan Kaji Karno juga menilai kegiatan Pasuruan tempo dulu yang materinya tidak sesuai, dan bahkan penggunaan istilahnya yang juga keliru sangat melecehkan terhadap warga Kota Pasuruan. "Mungkin saja penggunaan istilah Pasuruan Kalabendu yang salah secara tidak sengaja tersebut merupakan isyarat bahwa Pasuruan telah memasuki titi masa kalabendu yang diramalkan Ranggawartsita seperti yang tertulis dalam Serat Kalatida yang terkenal tersebut," ungkap Kaji Karno sambil tersenyum. Kepala Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan, dan Pariwisata Kota Pasuruan, Mahbub Efendi tidak mengetahui jika penggunaan Pasuruan Kalabendu merupakan kesalahan fatal. Ia tidak mengetahui jika Pasuruan Kalabendu tersebut artinya Pasuruan yang dilaknat. Ia menganggap Pasuruan Kalabendu artinya Pasuruan tempo dulu. Ia menjelaskan, penggunaan istilah Pasuruan Kalabendu dilakukan oleh EO. Untuk itu ia berjanji akan segera memanggil EO Pasuruan Kalabendu untuk dimintai pertanggungjawabannya. Pasuruan Kalabendu yang merupakan acara pamungkas hari jadi ke-326 Kota Pasuruan digelar selama dua hari mulai Jumat (2/3) kemarin hingga Sabtu (3/3). (*).
Berita Terkait
Wali Kota Pasuruan Buka Pasuruan Kalabendu
2 Maret 2012 17:10
Kuliner Pasuruan Kalabendu
2 Maret 2012 16:55
Pasuruan Kalabendu
2 Maret 2012 16:53
Tradisi Petik Laut Semarakkan "Pasoeroean Tempo Doeloe"
17 Maret 2015 14:41
"Pelangi di Mars" siaptayang di bioskop dimomen Lebaran 2026
27 Desember 2025 16:30
Slank gelar konser amal untuk korban banjir Sumatera
27 Desember 2025 15:45
Berikut rekomendasi diskon game "Winter Sale" di Steam
24 Desember 2025 22:30
Ketika pendakian berubah menjadi perjalanan tanpa jalan pulang
24 Desember 2025 15:50
