Bengkulu (ANTARA) - Pengamat Kebijakan Publik Dr Anzori Tawakal menyatakan Presiden RI Prabowo Subianto langsung menunjukkan komitmennya dalam membangun Indonesia bahkan sejak pidato awal kepemimpinan.
"Beliau langsung menekankan hal-hal spesifik, ini menunjukkan apa yang beliau sampaikan tidak normatif, menunjukkan komitmen dan keseriusan di sana. Apalagi beliau tidak baca teks, yang diucapkan tanpa baca teks itu bukan normatif, baca teks biasanya yang normatif isi pidato," kata Pengamat Kebijakan Publik Dr Anzori Tawakal di Bengkulu, Minggu.
Presiden Prabowo kata Anzori langsung menekankan keinginannya secara spesifik seperti kedaulatan pangan, energi, pemberantasan korupsi, demokrasi Pancasila, kecukupan air bersih, pendidikan, gizi, hingga hilirisasi.
Menurut dia apa yang disampaikan presiden secara spesifik tentunya nanti bisa langsung ditangani oleh kabinet yang saat setelah dibentuk. Pernyataan-pernyataan presiden sudah menjelaskan apa yang harus dilakukan selama lima tahun ke sepan.
"Presiden sudah menyatakan prioritas-prioritasnya. Saya harus memberikan penilaian, itu luar biasa betul-betul excellent, pidato seorang pemimpin besar yang akan memajukan bangsa Indonesia ini lima tahun ke depan, hal ini kita lihat dari komitmen beliau secara spesifik itu," kata dia lagi.
Pernyataan-pernyataan tersebut lanjut dia, seharusnya lebih mudah diterjemahkan oleh para pembantu presiden nantinya dalam menyusun program secara teknis, terkait apa yang harus dilakukan untuk mencapai kedaulatan pangan, energi, pemberantasan korupsi, kecukupan air bersih, pendidikan, gizi, hingga hilirisasi.
Meskipun secara spesifik telah disampaikan, kata Anzori tentunya realisasinya tidak sesederhana itu, perlu kerja sama, kolaborasi dan dukungan aktif semua pihak untuk mewujudkannya.
"Makanya presiden juga menekankan demokrasi yang guyub merangkul, saling dukung, bekerja sama, demi mewujudkan kesejahteraan rakyat," ucapnya.