Malang - Manajemen Tim Arema Indonesia dibawa naungan PT Ancora yang berkompetisi di Liga Primer Indonesia (LPI), kembali mendatangi kantor DPRD Kota Malang, Jawa Timur, Kamis. "Media Officer" Arema Indonesia, Noor Ramadhan mengatakan, kedatangan manajemen dan sejumlah suporter Arema (Aremania) bertujuan untuk mengadukan keterlibatan pejabat daerah dan anggota dewan setempat dalam kepengurusan sepak bola. Sebab, menurut Noor, keterlibatan kepala daerah dan anggota dewan dalam kepengurusan sepak bola telah menyalahi peraturan menteri dalam negeri (permendagri). "Siang ini, kami mendatangi gedung DPRD yang kedua kali, tujuannya sama, yakni untuk mengadukan campur tangan anggota dewan serta kepala daerah terhadap klub sepak bola," katanya. Noor menjelaskan, akibat adanya campur tangan itu, beberapa pertandingan Arema dalam kompetisi LPI terpaksa diundur. Selain itu, Arema juga dilarang menggunakan fasilitas Stadion Gajayana, Malang, karena konflik dualisme yang berkepanjangan dan belum selesai. Sebelumnya, Anggota Komisi D DPRD Malang, Suharni mengakui, konflik dualisme di tubuh Arema tidak lepas dari kepentingan politik di Kota Malang, sebab pada 2013 mendatang akan digelar Pilkada Kota Malang. "Yang jelas publik kini sudah tahu, dan yang terpenting, akan kita upayakan agar konflik selesai dan Arema bisa main di Stadion Gajayana," katanya. Pada hari Rabu (22/2) kemarin, puluhan Aremania juga mendatangi kantor DPRD Malang untuk mendesak agar Wali Kota Malang, Peni Suparto tidak ikut campur dalam urusan Arema LPI. "Tidak ada tawar menawar lagi, kami mendesak agar Pak Peni jangan ikut campur dalam persoalan Arema LPI. Selama ini kenapa Pak Peni hanya diam, dan kenapa baru sekarang setelah Arema dikelola PT Ancora ingin menyelamatkan Arema," tegas juru bicara Aremania Dwi Santoso.(*)
Manajemen Arema Kembali Datangi DPRD Malang
Kamis, 23 Februari 2012 11:30 WIB