Bangkalan (ANTARA) - Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa menyampaikan keinginannya untuk terus memperhatikan kemajuan pesantren saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Anwar Modung Kabupaten Bangkalan, Kamis.
Khofifah mengatakan pada lima tahun kepemimpinannya, Pemprov Jatim telah memberikan perhatian untuk pengembangan pesantren baik melalui program One Pesantren One Product (OPOP) maupun melalui beasiswa S1, S2 dan S3.
"Dulu saat zaman Gubernur Imam Utomo dan Pakde Karwo (Soekarwo), ada beasiswa S1 untuk santri. Namun begitu kami menjabat di periode kami pertama, kami menginisiasi untuk menambah program beasiswa untuk santri dan guru madrasah diniyah, tidak hanya S1, tapi juga S2 dan hingga S3,” ujar Khofifah.
Dalam lima tahun kepemimpinannya, sudah ada 5.583 penerima beasiswa S1, S2, dan S3 untuk santri dan juga guru madrasah diniyah di Jawa Timur.
"Itu adalah bagian dari ikhtiar kita untuk meningkatkan kualitas SDM dari pesantren," ujar Khofifah.
Tak hanya itu, Khofifah juga berhasil melaksanakan program beasiswa dari Pemprov Jatim untuk santri Jatim kuliah di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.
Bahkan Khofifah menghadap langsung pada Grand Syekh Al Azhar untuk mendapatkan kuota beasiswa santri Jatim untuk kuliah di Al Azhar.
"Ini sudah masuk tahun ke empat. Per tahun ada sebanyak 30 santri Jatim yang kita berikan beasiswa kuliah di Azhar. Dan Alhamdulillah kuotanya ditambah tiga orang per tahun ini," ujarnya.
Khofifah pun memberikan semangat untuk para santri agar terus belajar maksimal raih pendidikan dan cita-cita setinggi mungkin.
Pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Modung Kabupaten Bangkalan KH Muchlis Muhsin menegaskan bahwa pesantren dan juga masyarakat Madura sangat banyak dibantu dan diperhatikan oleh Khofifah.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kalangan pesantren khususnya di Madura sangat merasakan dampak kepemimpinan Khofifah. Terutama masyarakat Madura yang banyak mendapatkan perhatian dari pemerintah provinsi jawa timur.
"Beliau sudah menggratiskan SPP SMA SMK Negeri di Jawa Timur dan memperhatikan ulama dan masyarakat Madura. Dan yang paling penting beliau mampu untuk memberikan perhatian yang merata, semua beliau rangkul," katanya.
Ia juga memberikan contoh ketika Khofifah membantu penyelesaian konflik kelompok masyarakat syiah di Madura dengan begitu baik sehingga mereka bisa kembali dan diterima masyarakat.