Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu diperkirakan bergerak variatif di tengah sikap wait and see pelaku pasar terhadap kebijakan The Federal Reserve (The Fed).
IHSG dibuka menguat 29,72 poin atau 0,38 persen ke posisi 7,861,50. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,15 poin atau 0,42 persen ke posisi 971,06.
"IHSG hari ini (18/9/2024) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.770 sampai 7.850," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Rabu pagi IHSG dibuka naik 29,72 poin
Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan surplus neraca perdagangan pada Agustus 2024 berada di level 2,90 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 0,50 miliar dolar AS.
Surplus neraca nonmigas menjadi penopang, khususnya pada komoditas seperti CPO, bijih logam, hingga produk manufaktur dan perlengkapan elektronik, didominasi oleh China, Amerika Serikat (AS), dan India.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG), akan memutuskan kebijakan terkait suku bunga acuannya pada hari ini, Rabu (18/9/2024).
Dari mancanegara, bursa saham AS Wall Street bergerak terbatas yang mencerminkan sikap wait and see terhadap keputusan suku bunga The Fed pada nanti malam.
Pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) bps hingga 50 bps.
Dari Asia, Jepang melaporkan defisit neraca dagang pada Agustus 2024 sebesar 695,3 miliar Yuan atau lebih dalam dibandingkan defisit pada bulan sebelumnya sebesar 628,7 miliar Yuan.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikei indeks menguat 238,40 poin atau 0,66 persen ke 36.441,60, indeks Shanghai meningkat 0,92 poin atau 0,03 persen ke 2.705,02, dan indeks Strait Times melemah 6,16 poin atau 0,17 persen ke 3.587,25.
Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.