Bangkalan (ANTARA) - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Bangkalan Ahmad Mustain Saleh menyatakan, sebanyak 10 kecamatan di wilayah itu masuk kategori rawan seperti rawan konflik sehingga perlu perhatian khusus dari semua pihak.
"Jumlah daerah rawan ini berdasarkan pemetaan yang telah kami lakukan," katanya di Bangkalan, Pulau Madura, Jawa Timur, Kamis.
Ia menjelaskan kesepuluh kecamatan itu mmeliputi Burneh, Konang, Kwanyar, Bangkalan dan Kecamatan Geger, Tanah Merah, Galis, Kokop, Labang, dan Kecamatan Kamal.
Menurut Mustain, ada dua jenis kerawanan berdasarkan hasil pemetaan dan kajian yang dilakukan institusi itu yakni kerawanan tinggi dan kerawanan sedang.
"Yang masuk kategori rawan tinggi sebanyak lima kecamatan dan yang masuk rawan sedang juga lima kecamatan," katanya.
Kecamatan yang masuk rawan tinggi meliputi, Burneh, Konang, Kwanyar, Bangkalan dan Kecamatan Geger.
"Kalau Kecamatan Tanah Merah, Galis, Kokop, Labang, dan Kecamatan Kamal ini masuk kategori rawan sedang," katanya, menjelaskan.
Ia menambahkan, khusus kecamatan yang masuk kategori rawan itu akan mendapatkan perhatian khusus dari semua elemen, baik Bawaslu, maupun petugas keamanan, yakni Polri dan TNI.
"Kami telah berkoordinasi dengan aparat keamanan tentang hasil pemetaan ini, termasuk juga ke penyelenggara pemilu, yakni KPU Kabupaten Bangkalan," katanya, menjelaskan.
Selain itu, sambung dia, pihaknya juga telah meminta kepada anggota pengawas di 10 kecamatan itu untuk meningkatkan koordinasi dengan pihak lain, termasuk forum pimpinan kecamatan.
Bawaslu Bangkalan: 10 kecamatan masuk kategori rawan konflik
Kamis, 29 Agustus 2024 18:50 WIB