Surabaya (ANTARA) - Rumah Sakit Ciputra Surabaya (Ciputra Hospital Surabaya) menyediakan layanan kelas atas dalam teknologi kesehatan yang berstandar internasional bagi masyarakat, termasuk salah satunya bekerja sama dengan Singapore Medical Group untuk perawatan kanker.
Direktur RS Ciputra Surabaya Dr. Siska Sindhuatmadja kepada awak media di Surabaya, Sabtu, menjelaskan sejumlah teknologi kesehatan kelas atas yang disediakan terdiri atas MRI 3 Tesla, CT Scan Dual Source, Cath Lab Bi-plane, dan radioterapi.
"Nantinya rumah sakit ini juga akan meluncurkan layanan PET (Positron Emission Tomography) Scan, yakni untuk pengujian deteksi dini kanker. Layanan ini tidak banyak dimiliki rumah sakit di Indonesia," kata Dr. Siska di sela peresmian RS Ciputra yang berlokasi di wilayah Surabaya barat.
Direktur Bisnis RS Ciputra Surabaya Tri Ciputra Harun menambahkan, rumah sakit yang berdiri di atas lahan seluas 9.212 meter persegi itu memiliki empat layanan unggulan, meliputi Heart & Vascular yang merupakan pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah yang mencakup seluruh spektrum perawatan, mulai dari konsultasi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi.
Kedua, layanan Neuroscience, yakni pusat layanan kesehatan untuk perawatan sistem saraf, meliputi otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi yang terdapat di seluruh bagian tubuh.
Ketiga adalah Oncology, yaitu pusat layanan kesehatan yang mencakup seluruh spektrum kanker, mulai dari deteksi dini (pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan PET Scan) hingga perawatannya (surgery, chemotherapy, dan radiotherapy).
"Terakhir, Ciputra Hospital Surabaya juga bekerja sama dengan Singapore Medical Group (SMG), yaitu Ciputra SMG Curie Cancer Center untuk perawatan kanker," ujarnya.
Untuk tenaga medis, ia menyebutkan RS Ciputra saat ini didukung delapan orang profesor dan 140 dokter spesialis dan sub-spesialis berbagai bidang. Jumlah itu nantinya akan terus ditambah.
"Harapan kami, rumah sakit ini bisa menjadi pilihan dan rujukan layanan kesehatan kelas atas, tidak hanya bagi masyarakat Surabaya dan Jawa Timur, tetapi juga masyarakat dari Jawa Tengah dan Indonesia timur," kata Tri.
Sementara itu, Senior Direktur Ciputra Group Sutoto Yakobus mengungkapkan pembangunan rumah sakit bertaraf internasional ini menelan biaya sekitar Rp300 miliar untuk bangunan (di luar lahan) dan lebih kurang Rp170 miliar untuk melengkapi sejumlah peralatan kesehatan.
"Rencananya masih akan ditambah lagi sejumlah peralatan kesehatan dengan teknologi terkini. Ya, disiapkan lagi dana sekitar Rp150 miliar," ujarnya.
Bangunan RS Ciputra memiliki luas 24.700 meter persegi, terdiri atas sembilan lantai yang mencakup 200 tempat tidur, 40 klinik rawat jalan, lima kamar operasi, serta 20 tempat tidur di instalasi gawat darurat (IGD) yang memiliki konsep high ceiling.