Kota Mojokerto (ANTARA) -
Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur menggelar sekolah kebangsaan bagi pemilih pemula (Gen Z) menjelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro di Kota Mojokerto, Rabu mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka meningkatkan literasi demokrasi bagi Gen Z sebagai pemilih pemula.
"Kegiatan semacam ini penting, bagaimana mempersiapkan generasi Z sebagai pemilih pemula untuk lebih melek dan fasih berdemokrasi," katanya.
Ia mengatakan, pemuda selalu dipanggil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dimana pemuda selalu menjadi motor penggerak.
Baca juga: Pj Wali Kota Mojokerto tekankan pentingnya perkantoran rawat arsip
"Pemuda yang akan menjadi motor penggerak, kalau pemudanya tidak melek, tidak fasih demokrasi bagaimana akan menggunakan hak pilihnya dengan baik," ujarnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Dispora Provinsi Jawa Timur ini juga mengajak Gen Z untuk berpikir lebih kritis, dan berhati-hati dengan maraknya hoaks serta ujaran kebencian, utamanya menjelang pilkada.
"Hati-hati dengan berita, di cek dulu, Pemkot Mojokerto sudah memfasilitasi klinik hoaks yang bisa diakses masyarakat umum. Jadi kalau mendapat informasi saring dulu sebelum sharing," ujarnya.
Ia berpesan agar Gen Z jangan sampai memilih pemimpin hanya karena ikut-ikutan, tanpa mencari informasi tentang visi dan misi calon pemimpin.
"Jangan latah, cari pemimpin yang hebat. Karena tantangan Bangsa Indonesia ke depan itu semakin berat. Kita harus siap menyongsong Indonesia Emas 2045," katanya.
Plt. Kepala Dinas Kominfo Kota Mojokerto, Santi Ratnaning Tias mengatakan melalui kegiatan ini diharapkan akan menambah pemahaman Gen Z terkait pentingnya menggunakan hak pilihnya dalam pilkada serentak.
"Diharapkan setelah mengikuti kegiatan ini Gen Z memiliki pemahaman tentang proses pemilihan, isu-isu politik, dan implikasi dari pilihan mereka," ucapnya
Mengingat, pada pilkada tahun ini sebanyak 55 persen dari pemilih berasal dari kelompok usia muda.
"Dengan meningkatnya pemahaman Gen Z terkait demokrasi, diharapkan pula akan meningkatkan partisipasi pemilih pemula," katanya.