Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong masyarakat untuk gunakan minyak goreng dalam kemasan, dan jadi salah satu alasan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 18 Tahun 2024 tentang Minyak Goreng Sawit Kemasan dan Tata Kelola Minyak Goreng Rakyat.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN) Moga Simatupang mengatakan, minyak goreng kemasan disebut lebih terjamin kualitas, kandungan gizi, keamanan dan kehalalannya dibandingkan minyak goreng curah.
"Minyak goreng kemasan juga lebih mudah didistribusikan, minim product loss, bebas kontaminasi dan dapat disimpan dalam waktu relatif lebih lama," kata Moga di Jakarta, Senin.
Moga menyampaikan, permendag 18/2024 juga diterbitkan dalam rangka mendorong peningkatan pasokan MinyaKita melalui perubahan kebijakan domestic market obligation (DMO) hanya dalam bentuk minyak goreng rakyat.
Upaya ini sebagai langkah strategis dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitasi harga serta pengendalian inflasi.
Baca juga: Wamendag yakin minyak goreng tidak akan jadi langka
Zulkifli Hasan sebut HET MinyaKita Rp15.700 sudah berlaku
Menurut Moga, saat ini permintaan masyarakat untuk menggunakan MinyaKita semakin meningkat dibandingkan minyak goreng curah yang mempengaruhi harga jual terbentuk di tingkat eceran.
Lebih lanjut, Pemerintah juga mengoptimalkan pendistribusian minyak goreng rakyat untuk memastikan tepat sasaran, mengurangi potensi penyalahgunaan atau penyelewengan oleh pihak yang dapat merugikan masyarakat, serta ketercapaian harga jual di masing-masing level distribusi dan harga eceran tertinggi (HET).
Selanjutnya, aturan ini diterbitkan juga untuk penyederhanaan regulasi minyak goreng dalam satu peraturan.
"Untuk memberikan kepastian hukum bagi keberlangsungan usaha, dan menjadi panduan pengawasan peredaran minyak goreng rakyat di lapangan," kata Moga.
Lebih bergizi, Kemendag minta masyarakat beralih ke minyak goreng kemasan
Senin, 19 Agustus 2024 18:06 WIB