Surabaya (ANTARA) - Uung Victoria Finky (Mom Uung) bersama dr I Gusti Ayu Nyoman Partiwi, Sp.A, MARS membahas panduan ibu menyusui dan bagaimana peran suami serta berbagai persiapan melalui kegiatan bedah buku "Sang Bayi" di Surabaya, Jawa Timur, Minggu.
Uung mengatakan ketika ibu sedang hamil atau melahirkan kebingungan dan langkah apa yang harus dilakukan oleh suami. Di dalam buku tersebut dibahas secara lengkap.
"Kami menghadirkan Nikita Willy juga dalam bedah buku kali ini. Buku ini dikemas agar si ibu tidak ada alasan lagi enggak percaya diri, insecure untuk menyusui buah hatinya," ujar Uung.
Kehadiran Nikita memberikan pengalaman dan edukasi kepada ibu-ibu yang sedang melahirkan dan dalam proses menyusui.
"Di Indonesia 80 persen melahirkan di bidan dengan normal, tetapi proses menyusuinya belum maksimal. Nikita kami undang karena dia melahirkan normal, dia bagi tips-tipsnya," kata dia.
Dokter Tiwi selaku penulis dari buku Sang Bayi mengaku sengaja menggandeng Mom Uung karena kurang lincah dalam mencari ibu-ibu hamil yang masih bingung soal menyusui si buah hati.
Buku tersebut akan membantu para konselor yang disediakan oleh Mom Uung dalam memberikan penjelasan kepada ibu-ibu karena terdapat visualisasinya.
"Mom Uung menyediakan waktu atau tenaga 24 jam sebagai konselor yang tidak bisa dikerjakan rumah sakit. Banyak ibu yang setelah melahirkan diajak ngomong A menangkapnya B. Jadi, adanya buku ini sangat membantu konselor sebagai jembatan kepada ibu menyusui," ujarnya.
Dalam acara bedah buku tersebut, dr Tiwi mengaku senang karena para istri didampingi oleh suaminya. Hal itu, sangat berperan penting bagi ibu yang baru saja melahirkan.
"Dukungan dari suami itu penting, baik itu di rumah atau mendampingi ke luar. Kalau di rumah sakit, ya kami," ujarnya.
Sementara itu, CEO Mom Uung Jonathan Handoko Putra kegiatan sharing session tersebut tak hanya berhenti di situ saja. Pihaknya berencana membuat gebrakan berupa daycare bagi pegawai dan fasilitas menyusui.
"Kami berencana membuat ruangan bagi mereka untuk memberikan ASI, menyediakan tempat penyimpanan ASI secara gratis," ucapnya.
Jojo sapaan akrab Jonathan Handoko itu menyebut kehadiran daycare diharapkan menjadi tren untuk perusahaan-perusahaan lain bisa menyediakan fasilitas tersebut.
“Ini mungkin pioneer di Indonesia, meskipun ada belum maksimal. Harapannya yang lain bisa mengikuti,” kata Jojo.