Khofifah dalam keterangan diterima di Surabaya mengatakan bendera merah putih sengaja ia bagikan sebagai upaya penguatan cinta bangsa dan cinta tanah air Indonesia terutama saat ini sudah akan memasuki bulan Agustus yang merupakan bulan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
"Berbagi bendera merah putih menjadi tradisi yang selalu saya lakukan di bulan Agustus. Saat menjabat gubernur, di sepanjang bulan Agustus, setiap ada acara, ataupun saat bertemu masyarakat, pasti kami menyempatkan untuk berbagi bendera merah putih," ujar Khofifah.
Menurut dia, berbagi bendera menjadi bentuk kegembiraan dan menyemarakkan bulan Agustus yang menjadi peringatan HUT Kemerdekaan RI.
Baca juga: Khofifah terima pin emas dari BNPB sebagai tokoh inspiratif
Kegiatan istighosah kubro ini dihadiri oleh puluhan ribu jamaah Muslimat NU dari seluruh penjuru daerah Kabupaten Lamongan. Dihadiri juga oleh Bupati Lamoangan Yuhronur Efendi, dan juga para tokoh NU Kabupaten Lamongan, tak kurang dari 17.000 jamaah Muslimat NU dari PAC se-kabupaten setempat yang hadir membanjiri GOR.
Tak hanya berbagi bendera merah putih, dalam kegiatan ini, Gubernur Jatim periode 2019-2024 ini juga mengajak puluhan ribu jamaah Muslimat NU untuk bersama sama menyanyikan lagu Yalal Wathon.
Lagu Yalal Wathon merupakan lagu perjuangan dan lagu cinta tanah air. Lagu ciptaan K.H. Abdul Wahab Chasbullah ini menyemayamkan cinta tanah air dan nasionalisme kuat di dada para warga NU.
Selain menyanyikan lagu Yalal Wathon, Khofifah juga mengajak jamaah yang hadir menyanyikan lagu berjudul Bendera sembari mengibar-kibarkan bendera merah putih yang ia bagikan.
“Bersama-sama kita tadi juga menyanyikan lagu Yalal Wathon dan juga lagu Bendera. Dari Lamongan kita gemakan cinta tanah air, bersuka cita menyambut bulan Kemerdekaan RI yang tahun ini memasuki usia ke 79,” ujar mantan Menteri Sosial RI dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan RI ini.
Tak lupa di kegiatan itu Khofifah juga mengajak Muslimat NU untuk mengibarkan bendera merah putih yang dibagikan di depan rumahnya masing-masing selama bulan Agustus. Yang mana hal itu menjadi upaya penguatan rasa cinta pada NKRI.
Di sisi lain, Khofifah menegaskan bahwa pengajian istighosah kubro ini dilakukan dalam rangka peringatan Tahun Baru Islam ke 1446 H yang digelar oleh PC Muslimat NU Lamongan.
Khofifah mengajak seluruh jamaah Muslimat NU untuk merayakan tahun baru hijriah dengan hijrah, yakni hijrah dari kondisi yang kurang baik menjadi baik, dari yang baik menuju kondisi yang lebih baik lagi ke depannya.
“Peringatan tahun baru hijriah kita isi dengan semangat untuk memperbaiki diri. Yang biasanya one week one juz mengajinya, ditingkatkan menjadi one dah one juz. Yang shalat malamnya mungkin masih sering terlewat diupayakan untuk lebih istiqomah. Intensitas ibadahnya ditingkatkan,” mata Khofifah.
Karena pada dasarnya, ia mengingatkan, bertambahnya tahun sejatinya adalah berkurangnya umur seseorang.
Ketika kesadaran ini telah dimaknai dan direnungi dengan seksama, maka seyogyanya umat manusia semakin hari semakin bertambah kebaikannya, ibadahnya dan semakin berupaya untuk taqorrub atau mendekat pada Allah.*
Ketika kesadaran ini telah dimaknai dan direnungi dengan seksama, maka seyogyanya umat manusia semakin hari semakin bertambah kebaikannya, ibadahnya dan semakin berupaya untuk taqorrub atau mendekat pada Allah.*