Mobil Pengangkut Rombongan Tarekat Jatuh di Jurang
Jumat, 13 Januari 2012 16:09 WIB
Nganjuk - Mobil yang ditumpangi para peserta rombongan Muktamar XI Jami¿yyah Ahlith Tarekat Al Mu¿tabarah An Nahdliyyah di Ponpes Al Munawwariyah, Kabupaten Malang mengalami kecelakaan dan jatuh ke jurang di Jalan Raya Nganjuk, Jumat, menyebabkan penumpang terluka.
Wahid (54), salah seorang korban, mengemukakan kecelakaan tersebut terjadi saat mereka sedang dalam perjalanan pulang dari kegiatan tersebut.
Saat di Desa Wilangan, Kecamatan Awar-Awar, Kabupaten Nganjuk, ada truk fuso dari arah berlawan dan hendak mendahului kendaraan di depannya, dan saat itu kendaraan yang kami tumpangi posisinya juga berdekatan.
"Sopir saat itu cukup kaget, karena truk tersebut langsung mendahului kendaraan di depannya, padahal di tepinya jurang. Karena kaget, akhirnya sopir banting setir ke kiri, dan kendaraan yang kami tumpangi jatuh," katanya sambil menahan sakit.
Wahid menyebut, ada lima orang penumpang dalam kendaraan tersebut. Ia dengan teman-temannya tidak dapat berbuat banyak, selain pasrah saat kendaraan yang mereka tumpangi jatuh.
"Kami sudah tidak bisa berpikir lagi, selain berdoa saat kejadian tersebut menimpa kami," ujarnya.
Rencananya, para peserta Muktamar XI Jami¿yyah Ahlith Tarekat Al Mu¿tabarah An Nahdliyyah di Ponpes Al Munawwariyah, Bululawang, Kabupaten Malang asal Lampung ini akan pulang setelah selesai dari acara yang sempat dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis (12/1).
Mobil jatuh dan terbalik di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 8 meter hingga membuat lima penumpangnya terluka. Namun, dalam musibah tersebut, tidak ada korban yang meninggal dunia.
Polisi yang mendapat laporan tersebut langsung ke lokasi kejadian. Namun, mereka kesulitan saat akan melakukan evakuasi. Selain cukup dalamnya jurang, 8 meter dari jalan, lokasi tersebut juga sulit dijangkau. Petugas bahkan terpaksa menggotong para korban dengan menyeberangi sungai yang cukup licin.
Selain itu, mobil tersebut jatuh di seberang sungai, hingga lokasinya juga cukup sulit untuk dijangkau.
Petugas dari Polres Nganjuk terus berupaya melakukan evakuasi, terutama para korban. Kelimanya di bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Nganjuk untuk mendapatkan perawatan.
Polisi menduga, sopir saat itu sedang mengantuk, hingga kecelakaan tersebut terjadi. Selain itu, sopir diduga melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi, membuat kendaraan terjatuh ke jurang.
Dugaan polisi itu berdasarkan dari keterangan sejumlah warga, yang mengetahui jika sebelum terjatuh ke dasar sungai, mobil sempat melayang sekitar 20 meter lalu jatuh dan terbalik ke jurang di seberang sungai.
"Kami menduga, sopir melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi. Namun, untuk kepastian, kami terus lakukan pemeriksaan," kata anggota Lalu Lintas Polres Nganjuk, Aiptu Sumarwoto.
Polisi juga berencana memeriksa sopir kendaraan, Nardi (37), namun karena kondisinya yang belum pulih, petugas menunggu sampai ia bisa dimintai keterangan lebih lanjut.
Bangkai kendaraan tersebut juga masih di lokasi kejadian. Rencananya, bangkai kendaraan itu akan ditarik menggunakan alat berat, yang selanjutnya akan dibawa ke kantor polisi sebagai barang bukti.(*)