Surabaya - Sejumlah pelaku perbankan nasional kurang mengoptimalkan nasabah kelas menengah karena dinilai belum menunjukkan potensi besar untuk dijadikan sasaran beragam produk mereka. "Selama ini, banyak pelaku perbankan yang membidik nasabah kelas atas dan cenderung mengabaikan mereka yang berasal dari kalangan menengah," kata "Head Network Permata Bank", Lani Darmawan, di sela "Talk Show" Layanan Permata Preferred, di Surabaya, Kamis. Padahal, ungkap dia, potensi pasar perbankan terutama kelas menengah memiliki prospek besar untuk menjadi nasabah. "Apalagi, kemampuan keuangan nasabah di pasar menengah sangat bagus," ujarnya. Mengenai jumlah nasabah kelas menengah, ia mengatakan sampai sekarang baru mencapai sekitar 10-15 persen dari total nasabahnya secara nasional sebanyak 2 juta nasabah. "Mayoritas nasabah kelas menengah kami mempunyai dana simpanan antara Rp100 juta hingga Rp500 juta," katanya. Namun, urai dia, selama ini layanan yang diberikan oleh pihaknya cenderung belum maksimal. Untuk itu, pada tahun ini ia berupaya meningkatkan layanan kepada kalangan nasabah kelas menengah. "Kami juga siap untuk berkomitmen memberikan pelayanan kepada masyarakat perbankan secara profesional," katanya. Terkait pengelolaan dana pihak ketiga (DPK), rinci dia, hingga kuartal III tahun 2011 bisa menghimpun senilai Rp69 triliun. "Pencapaian DPK kami pada periode tersebut mengalami pertumbuhan 29 persen dibandingkan periode serupa tahun 2010," katanya.(*)
Perbankan Kurang Optimalkan Kelas Menengah
Kamis, 12 Januari 2012 21:25 WIB