Surabaya (ANTARA) - Wakil Ketua Umum Asosiasi Provinsi (Asprov) Jawa Timur Amir Burhanuddin menyatakan banyak tantangan yang dihadapi oleh tim sepak bola Jatim menjelang dihelatnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara, salah satunya bergabungnya pemain ke klub profesional.
"Ada beberapa penambahan pemain, karena ada pemain PON yang sudah masuk long list ternyata memilih untuk berkarir di liga secara profesional. Ini adalah tantangan yang kami hadapi sejak dulu," ucap Amir, dalam keterangannya di Surabaya, Jumat.
Permasalahan tersebut, kata dia, telah disampaikan jauh-jauh hari kepada Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim agar ada solusi untuk memproteksi para atlet tersebut.
"Ini sudah kami sampaikan jauh hari dengan KONI bahwa harus memproteksi pemain-pemain yang sudah terpilih untuk main di PON dengan berbagai cara. Namun ternyata ada enam dari pemain PON Jatim yang ke liga dan ini sedang diantisipasi oleh pelatih kepala dalam koordinasi dengan KONI Jawa Timur," ujar pria yang juga menjabat sebagai CEO Deltras FC itu.
Sementara terkait target dalam PON XXI, pihaknya masih berkoordinasi dengan KONI Jatim sebagai pengelola kontingen.
"Tentu tim pelatih juga sudah diajak koordinasi dengan bimpres KONI Jawa Timur dan tentu nanti akan disepakati bersama targetnya apa. Saya belum dapat updatenya," tuturnya.
Hal itu, termasuk jika ada permintaan training camp (TC) dari tim pelatih, pihaknya akan berkoordinasi juga dengan KONI Jatim.
"Nanti tinggal dikoordinasikan dengan KONI Jawa Timur, mau TC dimana dan sebagainya," kata Amir.
Sebelumnya, pelatih cabang olahraga Sepak Bola Jawa Timur Fakhri Husaini melakukan seleksi ulang untuk membentuk tim proyeksi PON XXI Aceh-Sumut.
Dia menjelaskan, seleksi terdiri dari pemain yang mengikuti Pra PON dan tambahan dari beberapa klub hasil rekomendasi dari pelatih.