Pemprov Jatim (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono mengharapkan batik Jatim semakin dikenal dunia agar mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.
"Acara ini dibuat untuk mengungkit ekonomi Bojonegoro dan melestarikan budaya batik. Melalui kegiatan ini batik Bojonegoro tidak hanya terkenal di Jawa Timur, tapi juga di Indonesia dan internasional," ujarnya saat membuka gelaran pekan batik daerah budaya bangsa di Alun-Alun Kabupaten Bojonegoro, Rabu.
Pj Gubernur optimistis batik dari Jatim bisa naik kelas dan mendunia sekaligus menghidupkan perajin serta penjual aksesoris batik.
Menurut dia, batik bagi warga Jatim dan Indonesia adalah kekayaan dan warisan leluhur yang terus dilestarikan. Bahkan batik telah ditetapkan sebagai intangible cultural heritage atau warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2 Oktober 2008.
Kemudian tanggal tersebut ditetapkan Hari Batik Nasional sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009.
"Batik menghapus strata sosial. Jadi dalam kehidupan sosial kita, tidak ada bedanya antara Pj Gubernur, Pj Bupati, kepala dinas atau masyarakat kalau semuanya pakai batik. Tidak ada jarak di antara kita," ucapnya.
Ia merasa bangga dapat hadir dengan memakai batik khas "Jonegoroan" bermotif Sekar Jati.
Motif ini merupakan satu dari sekian varian motif batik khas Bojonegoro seperti Mliwis Mukti, Rancak Thengul, dan Sata Gondo Wangi.
Melihat potensi dan kekayaan tersebut, Adhy Karyono mengajak masyarakat mendaftarkan batik khas daerahnya masing-masing dalam Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI) maupun Hak Kekayaan Intelektual (Haki).
Sementara itu, Pj Bupati Bojonegoro Adriyanto mengatakan acara pekan batik banyak disemarakkan oleh anak-anak muda.
"Banyak anak muda kita membuat corak baru, mereka ikut melestarikan budaya batik. Bisa dibilang acara ini memberikan ruang kerja baru untuk mereka sehingga mampu menjadi penopang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat," katanya.
Pagelaran pekan batik tersebut bertema "Batikku Batikmu Batik Kita Semua" yang diadakan selama empat hari, yakni 5-8 Juni 2024.