Dortmund berhasil menang 1-0 berkat gol Mats Hummels dalam lawatan mereka ke markas PSG pada laga leg kedua babak semifinal Liga Champions di Parc des Princes, Rabu dini hari WIB
"Bila saya harus mencari dan memilih satu kata, itu adalah kebanggaan. Ini adalah momen yang sangat membanggakan bagi kami," kata Terzic usai pertandingan kepada TNT Sport.
Dengan hasil ini, Dortmund kembali melaju ke partai final di kompetisi elite antarklub Eropa tersebut sejak terakhir kali melakukannya pada tahun 2013. Mereka tinggal menunggu pemenang antara Bayern Muenchen atau Real Madrid yang akan baru bertanding dini hari nanti.
Terzic mengatakan bahwa Dortmund layak lolos ke partai puncak setelah sukses meredam gelombang serangan PSG di sepanjang pertandingan ini.
"Kami mengalahkan PSG dan kami mencatatkan clean sheet. Kami memiliki sedikit keberuntungan, tetapi kami layak untuk pergi ke final. Saya sangat bangga kepada staf saya, tim saya, untuk klub. Ingat, mimpi belum berakhir," lanjutnya.
PSG, yang memasuki laga ini sebagai favorit untuk mencapai final kedua mereka setelah finis sebagai runner-up di tahun 2020, membuat awal yang agresif dan Kylian Mbappe beserta kolega langsung mengurung pertahanan Dortmund.
"Kami sangat menderita, tetapi kami menunjukkan penampilan tandang yang sangat baik melawan tim yang begitu kuat di lini depan, begitu cepat, begitu lincah," sambung Terzic.
Pelatih asal Jerman itu berterima kasih atas dukungan para suporter yang terus berada di belakang tim hingga berada di titik ini.
"(Bertemu dengan para penggemar) adalah momen yang sangat emosional, momen yang indah. Membuat mereka terus bermimpi dan sekarang kami akan melakukan segalanya untuk membawa pulang trofi," ujar pelatih berusia 41 tahun itu.
Nasib Die Borussen di Liga Champions justru berbalik di ajang Bundesliga. Mereka saat ini berada di posisi kelima dengan dua pertandingan tersisa.
Namun, menurut Terzic hal itu tidak akan memengaruhi peluang mereka untuk memenangkan Liga Champions musim ini.
"Hal itu tidak berpengaruh, pada tahun 2013 ketika Dortmund berada di final Liga Champions, mereka tertinggal 25 poin di liga dan pada tahun 1997 ketika mereka memenangkannya, mereka juga tidak bermain dengan baik," tuturnya.
"Kami mengalahkan PSG dan kami mencatatkan clean sheet. Kami memiliki sedikit keberuntungan, tetapi kami layak untuk pergi ke final. Saya sangat bangga kepada staf saya, tim saya, untuk klub. Ingat, mimpi belum berakhir," lanjutnya.
PSG, yang memasuki laga ini sebagai favorit untuk mencapai final kedua mereka setelah finis sebagai runner-up di tahun 2020, membuat awal yang agresif dan Kylian Mbappe beserta kolega langsung mengurung pertahanan Dortmund.
"Kami sangat menderita, tetapi kami menunjukkan penampilan tandang yang sangat baik melawan tim yang begitu kuat di lini depan, begitu cepat, begitu lincah," sambung Terzic.
Pelatih asal Jerman itu berterima kasih atas dukungan para suporter yang terus berada di belakang tim hingga berada di titik ini.
"(Bertemu dengan para penggemar) adalah momen yang sangat emosional, momen yang indah. Membuat mereka terus bermimpi dan sekarang kami akan melakukan segalanya untuk membawa pulang trofi," ujar pelatih berusia 41 tahun itu.
Nasib Die Borussen di Liga Champions justru berbalik di ajang Bundesliga. Mereka saat ini berada di posisi kelima dengan dua pertandingan tersisa.
Namun, menurut Terzic hal itu tidak akan memengaruhi peluang mereka untuk memenangkan Liga Champions musim ini.
"Hal itu tidak berpengaruh, pada tahun 2013 ketika Dortmund berada di final Liga Champions, mereka tertinggal 25 poin di liga dan pada tahun 1997 ketika mereka memenangkannya, mereka juga tidak bermain dengan baik," tuturnya.